Thursday, May 29, 2008

jujurlah....

Dalam sebuah iklan di TV seorang kakek memberi tebakan/pertanyaan kepada cucuknya, "keju apa yang mahal harganya?" si cucuk ga bisa jawab, lalu si kakek menjawab pertanyaannya sendiri, "kejujuran....". Kakek dan cucuk tertawa.
Benarkah kejujuran itu mahal? ternyata benar, bahkan karena mahalnya kejujuran, kita seringkali tak bisa memberi kejujuran pada diri sendiri. Jika memberi kejujuran pada diri sendiri saja kita tidak bisa atau tidak mau, bagaimana mungkin kita dapat memberi kejujuran pada orang lain (jujur pada orang lain)? Maka, marilah jujur pada diri sendiri, sehingga jika terbiasa jujur pada diri sendiri semoga kita akan bisa jujur pada lingkungan di sekitar kita dan orang lain sehingga akan tercipta keselarasan yang penuh kedamaian.
"Jujurlah pada Diri Anda" oleh Osho
"Ketika Anda mengatakan Anda merasa bahagia padahal tidak, maka akan ada gangguan dalam tarikan nafas Anda. Tarikan nafas Anda tidak alami" (Osho)
Anda tidak dapat menghidari kebenaran. Lebih baik menghadapi, menerima, dan menjalaninya. Sekali Anda menjalani kehidupan penuh dengan kebenaran, otentik--dari wajah-wajah asli Anda--semua kesulitan akan menghilang karena konflik mereda dan Anda tidak lagi terbagi. Anda akan mempunyai satu kesatuan suara.
Ketika Anda mengatakan Anda bahagia padahal tidak, ada gangguan dalam tarikan nafas Anda. Tarikan nafas Anda tidak bisa alami karena sesungguhnya Anda tidak bahagia. Jika anda tadi mengatakan, "Saya tidak bahagia", tarikan nafas Anda akan tetap alami, tanpa konflik. Tetapi, Anda mengatakan, "Saya bahagia". Anda menekan sesuatu--sesuatu yang akan muncul dan telah Anda tekan ke dalam. Dalam usaha yang kuat ini, tarikan nafas Anda mengubah ritmenya; tidak lagi ritmis atau teratur. Ketika mengatakan yang sesungguhnya, wajah Anda satu dan bersama-sama; ketika NAda mengatakan sesuatu tidak benar, Anda tidak bersama-sama dan konflik pun muncul.
Perhatikan fenomena-fenomena yang sangat halus ini. Karena fenomena-fenomena adalah konsekuensi dari kebersamaan atau ketidakbersamaan. Kapan pun Anda bersama-sama dan tidak terpecah-belah serta bersatu dalam keselarasan atau kesamaan suara, Anda akan melihat Anda bahagia. Itulah arti kata "YOGA". Itulah yang dimaksud dengan "YOGI"--orang yang bersama-sama dalam keselarasan, yang seluruh bagian tubuhnya saling berhubungan dan tidak bertentangan, saling bergantung dan tidak berada dalam konflik serta merasa tentram satu sama lain. Persahabatan yang menakjubkan ada dalam dirinya dan merupakan satu kesatuan.
Kadang-kadang hal itu terjadi pada saat Anda menjadi satu dalam beberapa momen yang sangat jarang terjadi. Perhatikanlah samudera, tampak oleh Anda suatu keganasan atau kemaha luasan yang luar biasa--dan Anda tiba-tiba melupakan pembelahan diri Anda, schizophrenia Anda; Anda menjadi rileks. Atau, dengarkanlah musik yang indah, Anda akan mulai merasakan kebersamaan.
Kapan pun dan dalam situasi seperti apapun, Anda menjadi satu kesatuan. Kedamaian, kesenangan, kebahagiaan yang sempurna mengelilingi dan muncul dalam diri Anda, sehingga Anda merasa puas.
Tidak perlu menunggu momen-momen ini--momen-momen ini dapat menjadi kehidupan alami Anda. momen-momen yang luar biasa ini dapat menjadi momen-momen yang biasa--itulah keseluruhan usaha ZEN. Anda dapat menjalani kehidupan yang luar biasa dalam kehidupan yang sangat biasa: menanam pohon, menyirami bunga. Anda akan merasa takjub dan senang dengan diri Anda sendiri. Membersihkan lantai, memasak makanan, mencuci. Anda benar-benar akan dapat merasa senang--karena Anda melakukan secara total dan menikmati serta merasa senang melakukan.

Tuesday, May 27, 2008

bagaimana kabar Anda?

"baik-baik saja" itulah jawaban yang sering kita dengar atau kita ucapkan untuk menjawab pertanyaan di atas, walau terkadang kita tidak dalam keadaan baik (mungkinkah baik-baik saja jika kenyataannya harga BBM yang semakin mahal membuat harga-harga kebutuhan pokok semakin melambung sedangkan di sisi lain pendapatan tidak ada peningkatan?).
Kenapa bisa seperti itu?
Berikut ini ada dua tulisan yang menarik:
Tulisan pertama "Menjadi Manusia secara Mengagumkan" oleh Aluna Joy Yaxk'in
"Hidup bukan soal menjadi 'orang besar' dalam tubuh manusia, namun menjadi menusia secara mengagumkan!"
Siapa bisa mengatakan jika Anda hidup secara sadar, Anda tidak akan pernah mengalami hal buruk atau menantang? Siapa pernah berkata bahwa menapaki jalan spiritual itu sangat mudah? Sekarang, bangkit dan telitilah kehidupan Anda, karena saya akan memberikan sebuah contoh yang bagus untuk diikuti.
Ketika teman bertanya kepada Anda bagaimana kabar Anda, apakah Anda menyembunyikan fakta yang Anda rasa mungkin menyedihkan pada hari itu? Apakah Anda menjawab dengan mengatakan , "Ah, saya baik-baik saja. Semua berjalan dengan lancar!" Mengapa kita menyembunyikan kebenaran dan saling menyembunyikan diri kita satu sama lain. Mengapa kita merasa sangat takut dihakimi karena telah menjadi manusia (bersikap manusiawi yang terkadang rapuh) dan telah mengalami hari yang buruk. Mengapa kita tidak saling memperkenankan satu sama lain untuk menjadi manusia dengan semua kualitas dan kelemahan kita yang menakjubkan? Kemana perginya sikap-sikap yang tidak menghakimi dan penuh belas kasih itu? Dan mengapa merasa rapuh atau sensitif yang manusiawi diartikan bahwa Anda tidak berada di jalan spiritual dan tidak menuju pada kelulusan spiritual?
Kita telah dibawa mengikuti program rumit di mana kita harus menjadi sempurna dan menjalani kehidupanyang seimbang agar berhak mendapat gelar lulus dalam PENGUASAAN SIFAT MANUSIAWI. Paradoksnya, dunia kita ini adalah sebuah dunia polaritas, bukan dunis netralitas. Seimbang 100% setiap waktu dalam realitas ini benar-benar berarti Anda terjepit--tidak tumbuh--atau mati. Jika Anda merasa hidup Anda seimbang setiap waktu, Anda melakukan pengingkaran dan melarikan diri dari tantangan-tantangan yang mengejar Anda.Tapi coba terka? Konflik dan tantangan kehidupan yang ingin kita miliki atau kita hindari merupakan bahan bakar yang sangat spiritual yang membuat kita semua tumbuh lebih kuat menuju Penguasaan.
Apakah Anda tahu apa yang membuat seseorang menjadi orang besar atau orang suci? Itu semua bukan karena tidak adanya tantangan, namun karena reaksi tepat dalam menghadapi tantangan yang membuat eksistensi kita sebagai manusia menjadi orang besar. Jika reaksi kita benar dengan menggunakan apa yang kita ketahui dan tanpa syarat dalam menghadapi tantangan-tantangan yang sulit, itu dinamakan penguasaan. Kita menghormati Mahatma Gandhi, Dalai Lama, dan Martin Luther King karena perilaku mereka yang mencerahkan berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran mereka. Dalai Lama tetap tersenyum dan mempraktikkan sikap tanpa kekerasan serta penuh belas kasih walaupun orang Cina masih menganiaya rakyatnya. Martin Luther King dan Mahatna Gandhi, keduanya menyangsikan ajaran-ajaran mereka, apakah dunia sudah siap dengan apa yang mereka tawarkan. Namun demikian mereka terus berupaya hingga seseorang mengentikan mereka dan membuat mereka berhenti. Mereka beraksi sebaik mungkin, dengan apa yang harus mereka upayakan berdasar prinsip-prinsip kebenaran mereka.
Tantangan yang kita hadapi merupakan ujian yang mengagumkan, sehingga kita memiliki kesempatan untuk bisa menerapkan tindakan prinsip kebenaran yang kita yakini secara pribadi. Mungkin saja, semakin besar ujian yang kita alami , semakin kuat dan semakin dekat pula kita dapat lulus ujian akhir. Jadi jika Anda mengalami hari yang buruk dan kehidupan yang buruk--ATASILAH. Milikilah dan putuskan untuk bertindak dengan tepat dan benar sebaik mungkin sesuai dengan apa yang Anda miliki, pelajari, dan alami. Dan jika Anda mengacaukan atau menggagalkannya lagi.... MAAFKAN DIRI ANDA. Terus berusahalah dan ingat-ingatlah bahwa tidak ada seorang pun di luar sana yang setiap saat selalu melakukan hal dengan benar walaupun mereka ingin Anda berpikir demikian.
Kita bukan manusia super, setidaknya untuk setiap waktu. Kita bisa merasa lelah, sakit, marah atau sedih. Ini merupakan bagian dari kehidupan di dunia yang dualistik ini. Disaat yang baik kita semua merasa sebagai pahlawan, "orang besar", orang suci, atau malaikat padahal hari ini merupakan hari-hari besar yang perlu dihormati dan dirayakan. Namun, ingat-ingatlah untuk menghormati keberanian yang kita tunjukkan setiap harinya pada saat kita menghadapi kehidupan yang gambarannya tidak terlalu indak. Rayakanlah pertumbuhannya ketika kita sakit, kesepian, terasing, marah, dan sedih. ITU semua bukan apa-apa jika Anda memiliki fakta indah bahwa Anda adalah manusia, "orang besar", malaikat, atau orang suci, yang dibungkus dalam satu tubuh manusia yang berada dalam sebuah dunia yang gila.
tulisan yang kedua kapan-kapan.....

Wednesday, May 21, 2008

KEBIJAKSANAAN

Apa itu kebijaksanaan?
Kali ini kita akan belajar bersama Soren Gordhamer, berikut tulisan beliau yang kurangkum:
Ada perbedaan antara kebijaksanaan dan pengetahuan. Orang bisa saja mengatakan bahwa kebijaksanaan adalah pengetahuan yang dibawa masuk ke dalam hati seseorang untuk kemudian dirasakan atau dialami sebagai kebenaran. Kita tidak bisa mendapatkan kebijaksanaan dengan cara pasif menerima apa yang kita baca atau dengan mempercayai apa yang dikatakan orang lain kepada kita. Sebelum informasi yang kita baca atau dapat dari orang lain itu diuji oleh pengalaman kita sendiri, tidak mungkin ada kebijaksanaan. Kebijaksanaan memerlukan perhatian terhadap kehidupan dan kesediaan untuk bertanya dan mengalami langsung apa yang benar.
Buddha berkata bahwa tidak seharusnya Anda mempercayai sesuatu hanya karena ia ditulis dalam sebuah buku, atau karena orang yang mengatakannya telah dikenal dengan baik, atau seorang guru, atau seorang yang lebih tua, atau apapun. Buddha menyarankan untuk hanya percaya pada sesuatu setelah Anda mengujinya dalam hati Anda dan menemukan bahwa hal itu benar. Kebijaksanaan hanya dapat dicapai dengan eksperimentasi inner semacam ini dan kesediaan untuk mengalami dan melihat untuk diri sendiri.
Lao-tzu pernah berkata, "Mengenal orang lain adalah kecerdasan,mengenal diri sendiri adalah kebijaksanaan sejati."
Jangan berpikir bahwa kebijaksanaan berarti selalu mengetahui semua jawaban. Kerena kebijaksanaan merupakan suatu keadaan pikiran, keterbukaan pikiran, yang mengeksplorasi dan menyelidiki kebenaran. Kebijaksanaan tidak memiliki jawaban untuk segala hal. Kebijaksanaan memiliki kesediaan atau kerelaan untuk belajar dan tidak menentang dan menyembunyikan ketidak tahuan. Jadi, jika tidak tahu bagaimana cara menggunakan suatu alat atau tidak nyakin apa arti dari sebuah perkataan seseorang , cobalah (walau tidak selalu berhasil) untuk mengatakan: bahwa kita tidak tahu bagaimana sesuatu bekerja atau makna dari sebuah kata, namun kita ingin mempelajarinya.
Kebijaksanaan bukan merupakan sesuatu yang bisa direbut oleh satu orang dan disimpanya untuk diri sendiri. Mencoba menangkap dan memegangnya erat-erat akan membuatnya terlepas dari genggaman Anda. Kebijaksanaan merupakan sebuah proses. Ia meminta untuk menjadi keduanya, murid dan guru. Ini merupakan sebuah usaha bersama.

Sunday, May 18, 2008

menengok ke belakang

Tertawa geli ketika membaca ulang isi blog ini, hampir semua tulisan adalah tulisan orang lain yang kurangkum. Mungkin bagi orang lain semua ini seperti bak sampah, tapi bagiku ini adalah catatan perjalanan meniti jalan ke dalam diri. Lagi pula apa yang akan kutulis ketika segala hal telah ditulis oleh orang-orang yang lebih pantas untuk menulis dibanding saya? Paling hanya catatan harianku; dari bangun tidur sampai mau tidur, yang nggak ada satu lembar kertas jika ditulis heheeheee......
Jadi, rasanya lebih efektif menggunakan tulisan-tulisan mereka untuk dijadikan referensi dalam merespon kehidupan yang melintasi hidupku, dari pada aku muter-muter sendiri mencari solusi dari masalahku yang belum tentu dapat kutemukan. Sebagian orang sudah tahu, aku lumayan blO'ON .......GUBARAXZ"'*!!!>.......
Bagaimana pun blog ini sangat berarti bagiku. Jika aku mengalami peristiwa sulit yang hampir sama dengan peristiwa yang pernah kualami, aku tinggal menengok blog ini untuk mencari solusinya. Dan aku tidak perlu membawa banyak catatan/buku ketika berpindak kota, sehingga jika mau membaca ulang buku/catatan yang pernah kubaca tinggal klik blog ini.

Thursday, May 8, 2008

pikiran

Beberapa kali aku ingin meninggalkan Cilacap namun selalu gagal! Kenapa hal ini terjadi? Baru tadi malam ku temukan jawabannya.
Bagi yang pernah membaca tulisan "petunjuk kosmis" di blg ini tgl 20 Maret 2008 pasti tahu ada "ikatan kebetulan" antara aku dan Bchy-FM. Dengan semua "kebetulan" itu aku yakin bahwa setelah dari Jogja aku emang harus di Cilacap. Dan yang semakin membuatku yakin, sewaktu di Jogja aku pingin belajar Reiki namun dua kali ada seminar/inisiasi Reiki aku tidak bisa ikut dan setelah di Cilacap aku baru bisa ikut setelah dapat info dari Bchy-FM dan belajar bareng mbak Ofi salah satu penyiar Bchy-FM.
Ternyata yang membuatku belum bisa meninggalkan Cilacap adalah "petunjuk kosmis" itu masih berlanjut. Hari minggu kemarin aku baca koran Suara Merdeka yang menyinggung buku The Secret karya Rondha Byrne yang membahas law of attraction alias hukum tarik menarik, kalau kita nenayangkan sesuatu sampai fokus, lama-lama yang kita innginkan bakal ketarik ke diri kita. Berikut ini penjelasan yang tertulis di koran itu:
"........Kalau udah paham efek law of atttraction, mestinya kita jua harus bisa selalu menarik sesuatu yang positif ke dalam diri kita. Kalo kita fokus pada apa yang kita pikirkan, buah pemikiran itu akan menarik informasi tentang apa yang kita pikirkan.
Dalam kondisi apa pun, sebisa mungkin kita menyuplai sugesti yang positif. Dengan sugesti positif, efek akan sangat terasa dan menjadikan kita selalu merasa lebih baik dan lebih dapat mensyukuri hidup.
Apa yang bisa kita dapat dari ilmu law attraction yang kadang nggak masuk akal? Simpelnya: ilmu Allah sangat luas. Masih ada ilmu-ilmu yang nggak semua manusia bisa memahami. Sebagai diri yang merasa masih butuh banget akan ilmu, tentu kita nggak akan menyombongkan diri dan jadi orang yang sok serba tahu segalanya."
Dlam hatiku berkata, "tema yang keren dan sangat asik untuk dipelajari lebih lanjut".
............Beberapa jam kemudian, di Bchy-FM dalam acara "bikini" mbak Moza mengangkat tema itu, padahal udah lama banget mbak Moza nggak mengangkat tema dari SM. Kebetulan? Petunjuk kosmis?
Aku langsung SMS, "topik yang asik, apalagi klo ada penjelasan secara rinci. dst...". Lalu mbak Moza menjawab, "emang buku, dibahas secara rinci....". Dalam otakku langsung tergambar buku yang menjelaskan itu secara rinci.
Tadi malam secara "kebetulan" aku menemukan dua buku yang membahas tema tersebut (pikiran). Awalnya aku ingin beli buku tentang Reiki, setahuku dari tiga toko buku yang biasa aku datangi yang menjual buku reiki hanya di Jl. A.Yani dan di Jl. Kokosan. Bulan kemarin aku udah ke Jl. A. Yani tapi buku reikinya dan dibeli orang, akhirnya aku beli buku tentang aurat wanita yang memperjelas film Ayat2Cinta yang udah kutonton. Maka tadi malam aku langsung ke Jl. Kokosan, dan begitu datang, seperti biasa langsung bongkar buku yang didiskon karena murah meriah! Dan aku menemukan buku yang keren "Menuju Spiritual Baru" yang disampul belakangnya terdapat tulisan sebagai berikut:
"Berhati-hatilah dengan pikiran anda. Pikiran berkaitan erat dengan keyakinan dan itu merupakan kekuatan mahadasyat untuk membantu anda sekaligus menghancurkan anda. Apakah anda gagal hari ini?, apakah anda mengalami sakit yang tak kunjung sembuh?, apakah anda mengalami masalah dengan putraputri anda?, apakah anda merasa cemas, takut, khawatir,depresi, frustasi dengan masalahmasalah yang anda hadapi? Kesemua itu hampir dipastikan berkaitan dengan pikiran dan keyakinan yanganda miliki. Dengan membaca buku ini anda akan lebih memahami dan mengerti bahwa akar dari segala hal negatif di atas adalah pikiran dan keyakinan yang terbentuk dalam diri anda. Ubahlah pikiran dan kenyakinan anda, maka amda dapat menggenggam dunia ini...... dst."
Setelah membaca itu yang terlintas di pikiranku adalah, "ini kelanjutan dari 'bikini' minggu kemarin!".
Kemudia aku mencari buku Reiki yang ingin ku beli dan ternyata udah nggak ada (mungkin udah dibeli orang). Aku menemukan banyak buku tentang AIR yang sangat kugandrungi beberapa bulan yang lalu, namun aku tak tertarik untuk menyentuhnya, justru aku terpikat dengan buku "The 5 Rules Of Thought" atau dalam judul Indonesia "5 Aturan Pikiran bagaimana menggunakan kekuatan pikiran untuk meraih apa yang kita inginkan" oleh Mary T. Browne. kontributor The Secret.
"ALLOOHU AKBAR...!!! ini benar-benar kelanjutan 'bikini' minggu kemarin!" teriakku dalam hati. Apakah ini "petunjuk kosmis" untuk belajar tentang "pikiran" setelah beberapa bulan yang lalu belajar tentang "air" "meditasi" dan "hati"? Entahlah....! hanya Alloh yang tahu.

Friday, May 2, 2008

aurat...!

Saya punya sodara yang setelah menikah semakin rajin beribadah. Jarang banget kami ada kesempatan ngobrol, hingga suatu hari ada lesempatan ngobrol dengannya saat dia santai mendengarkan ceramah di radio.
"Kamu sangat beruntung! mendapat istri dari keluarga muslim yang taat". kucoba membuka pembicaraan dan merampas perhatiannya dari suara radio.
"Apa yang engkau tungggu, bukankah banyak wanita yang mendekatimu dan kau tinggal memilih satu di antara mereka". kata-kata yang memojokkan, seakan dia tidak ingin diganggu.
"Wanita yang mana? coba kamu lihat! apa yang menarik dari mereka yang mengubar aurat kepada setiap laki-laki yang melihatnya?!".
Akhirnya dia tertarik dengan pembicaraan kami dan menjawab dengan panjang lebar. "Aku menikahi istriku karena Allah, karena dia wanita yang mampu mengingatkan aku jika aku khilaf. Laki-laki adalah pemimpin yang akan dapat memimpin dengan baik jika ada oposisi (istri) yang baik. Oposisi yang buruk hanya akan mengacaukan segalanya. Wanita di sini telah banyak yang terkontaminasi pemikiran dan budaya wanita barat, dengan alasan HAM, emansipasi dan lain-lain telah membuat mereka sibuk dengan mimpi-mimpinya sehingga lupa akan kodratnya sebagai wanita. Padahal semua orang tahu, bahwa apa yang telah dicapai wanita barat telah menimbulkan kehancuran moral dan bidang-bidang yang lain".
Sangat menarik berbicara tentang lain jenis (wanita), dan berikut ini tulisan yang kusalin dari buku "Astaghfirullah Aurat!" terjemahan dari buku "Al-Mar'ah al-Mutabarrijah wa Astaruha 'ala al-Mujtama'" oleh Abdullah al-Taliyadi:
Tak satu pun wanita di muka bumi ini yang mau dijahili, dilecehkan atau diremehkan kesucian auratnya. Jangankan dinodai, sekedar dilirik dengan nakal dan penuh syahwat saja, setiap wanita yang baik, muslimah yang mulia, niscaya akan segera menghindar, menyelamatkan harga diri auratnya, bahkan termasuk yang paling ekstrem dengan menggunakan cara apa pun!
Itulah fitrah untuk menjaga harga diri. Namun, sayang, dewasa ini justru kaum wanita sendiri (termasuk muslimah) yang lebih sering "memancing" mata-mata liar tak beriman untuk melirik, memelototi dan menikmati auratnya. Lihatlah dandanan para muslimah pun kini tak lagi menjadikan jilbab, baju panjang, dll, sebagai busana yang menyimbolkan keimanan dan penjagaannya pada kehormatan auratnya. Trend kudung gaul, misalnya, yang tak lebih berfungsi sebagai asesoris, layaknya pin atau bros, telah menghilangkan hakekat utama kerudung. Rambut memang dikerudungi, tetapi leher, bahkan belahan dada, cenderung diumbar begitu sajadengan penuh bangga. Belum lagi balutan celana dan kaos yang sangat ketat, yang memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya, kian memyempurnakan pengunbaran auratnya! Lantas, jika karena itu lalu terjadi pelecehan seksual, siapa yang bersalah? Astaghfirulah, Aurat...!
Allah Swt. telah memerintahkan perempuan untuk mengulurkan kerudung hingga kebagian dada untuk melindungi bagian dadanya. Karena bagian dari kebiasaan perempuan masa jahiliyah adalah membuka dada, leher, dan ubun-ubun rambutnya, sehingga Allah memerintahkan mereka untuk menutupinya.
Para penafsir (Ibnu Jizzi, al-Tashil dan Ibnu Katsir) menyatakan, "Para perempuan Arab pada masa jahiliyah menampakan wajah mereka, seperti yang dilakukan oleh para budak perempuan. Hal itu dilakukan guna mengundang kaum laki-laki untuk melihat mereka. Padahal, di kota terdapat pekerja seks yang terdiri atas kaum perempuan di tengah kegelapan malam, baik dari kalangan perempuan merdeka maupun budak, sehingga Allah memerintahkan kepada perempuan muslimah untuk mengulurkan jilbab mereka guna membedakan mereka dengan perempuan jahiliyah dan golongan budak perempuan".
Al-Qanuji mengutip pernyataan Muhammad ibnu Ka'b al-Qardhi yang menyatakan, "ada seorang laki-laki daari kalangan munafik menghadang seorang perempuan mu'minah untuk menyakiti mereka. Ketika dia diperingakan, dia menjawab,"Aku menduga perempuan tersebut budak perempuan'.
Allah mengaharamkan manusia untuk menyakiti perempuan, Dia memerintahkan Nabi-Nya yang mulia agar memfatwakan seruan kepada seluruh umat untuk berpegang teguuh kepada Islam dan ajarannya yang lurus, khususnya dalam persoalan yang penting, yakni persoalan jilbab yang bertujuan menjaga kehormatan perempuan, menjaga kesuciannya, dan menghindarkannya dari berbagai pandangan yang menyakitkan, kata-kata yang melecehkan, dan niat-niat burukyang dilakukan oleh para laki-laki hidung belang. Maka Allah berfirman:"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mu'min:'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka....." (QS. al-Ahzab[33]:59).