Tuesday, September 30, 2008

Ngaturaken linambaran estining driyo, mugi tumetesing asih samudro pangaksami kang tanpo winates ing dinten Fitri puniko.....




SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI
MINAL AIDZIN WALFAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR & BATIN

"iputisme/kebetulanisme???"

Alhamdulillah....... akhirnya ada waktu untuk coratcoret di Blog. Beberapa hari ini inyong lagi sok sibuk, karena sok sibuknya seharisemalam cuma tidur 4 ampai 5 jam. Hampir tiap malam bergadang di depan computer, membantu temen entry data di BPS. Capek tapi asik2 aja!
Alhamdulillah juga, Iput mulai nongol lagi di 94.30. Tapi inyong belum senpat menyapa langsung, yg penting sepertinya dia baik2 aja.
Kok Iput lagi??!
Sebenarnya bukan makhluk Tuhan /manusia yg bernama Iput yg menari di otakku ("kenal" aja enggak!!!), tapi "kehadiran" Iput seperti rambu2 jalan yg melengkapi "kebetulan aneh" yg menggelitik otakku.
Setelah beberapa waktu yg lalu inyong menemukan catatan kecil "jawaban to iput", inyong membaca tulisan Anand Krishna yg ada kaitannya dengan "jwbn to iput":
(dari buku "Memanusiakan Manusia, Surah2 Trakhir Bagi Orang Modern, Sebuah Apresiasi Spiritual")
Kita semua prnah mendengr cerita tentang seekor kancil yg licik, yg pintar mencari pembenar. Pada suatu ketika dia sedang melewati kebun anggur. BUah anggur yg yg sudah matang menggoda dia. Tapi, karena badannya kecil,setingi2nya dia melompat, buah anggur masih saja jauh dari jangkauannya. Ia berusaha tapi gagal terus.
Sementara, seekor monyet yg sedang memperhatikan dia dr jauh, mendekati dia "Nggak bisa metik ya Cil?!"
Si kancil merasa malu. Dasar licik, dia langsung mencari pembenar, "Bukan, Bung Monyet, bukan tidak terjangkau. Aku justru sedang coba mencium aromanya. Ternyata buah2 itu belum matang. Jadi, ya percuma dimakan. Nggak jadi ah..."
Keikhlasan kita juga bisa seperti keikhlasan si kancil. "Ikhlas" karena memang tidak bisa berbuat sesuatu apa pun. Keikhlasan sperti itu sungguh tak berarti. Bahkan belum bisa disebut keikhlasan.
Kata "ikhlas" berasal dari bahasa Arab. Suku katanya "Khalis"--yg bersih. Berarti keikhlasan harus brasal dari hati yg bersih, dari jiwa yg murni. Pembenaran si kancil berasal dari pikiran yg licik. Bukan dari hati yg bersih. Tidak dari jiwa yg murni.
Dalam kata "ikhlas" tersembunyi peta rahasia untuk meniti jalan ke dalam diri. Untuk menyadari Kehadiran Allah dalam hidup anda, pertama2 anda harus "ikhlas", tulus. Jangan macam2, jangan mencari pembenar. Salah ya salah. Buah anggur tidak terjangkau, ya sudah, cari buah yg lain. Jangan mencari pembenar. Jangan menutup-nutupi ketidakmampuan anda.
Selama anda belum tulus, belum menerima "Ke-hendak Ilahi" di atas keinginan2 duniawi dan kemauan2 insani, maka anda belum ikhlas. Anda belum siap untuk meniti jalan ke dalam diri.
Jangan pula terjebak & cepat2 mengatakan, "Ah, aku sih sudah ikhlas." Dalam karyanya Ihya' 'Ulumuddin, Al-Ghazali mengutip seorang Master Sufi, Al-Susi:
"Ikhlas berarti melenyapnya perasaan keikhlasan. Ia yg merasa ikhlas dalam keikhlasannya masih harus mengikhlaskan keikhlasannya."
Sejalan dengan itu, mereka yg mengaku "tulus", "tidak sombong", "tidak arogan" sesungguhnya masih belum tulus, masih sombong, masih arogan. Pengakuannya itu sendiri sudah membuktikan bahwa ia masih angkuh. Ia menyombongkan ketidaksombongannnya.
Ketika Sahl, seorang master sufi ditanya, "Latihan apa yg paling sulit untuk dilakukan", ia menjawab, "Ikhlas, itulah latihan olah batin yg paling sulit." Karena, ikhlas tidak bisa separo-separo. Keikhlasan anda tidak bisa tanggung. Tidak ada keadaaan tengah di antara ikhlas dann tidak ikhlas. Tidak bisa setengah2. Sahl meneruskan penjelasannya, "ikhlas berarti diam & bergerak hanya karena digerakkan oleh Allah."
Tentu saja itu tidak berarti bahwa anda duduk diam sepanjang hari. Sahl sedang bicara tentang diamnya "diri", bukan diamnya badan. Diri yg diam adalah diri yg tidak menghendaki sesuatu, di luar kehendak Illahi. Badan boleh bergerak, tetapi batin anda hanya tergerakkan oleh Kasih Ilahi. Raga boleh berjalan2, tetapi jiwa anda tidak kemana2 & tetap tenang dalam Kesadaran Ilahi.
Junaid menerjemahkan ikhlas sebagai suatu keadaaan "tanpa KOtoran". Hati & jiwa & batin-- semuanya dalam keadaan bersih. itulah ikhlas.
Latihan2 meditasi yg diberikan oleh para master, gerakan2 shalat yg dipopulerkan oleh Nabi Muhammad & cara2 kebaktian dalam setiap agama dimaksudkan untuk "mengolah batin", untuk "membersihkan diri". Jika anda melakukannya hanya sebagai "kewajiba", hilanglah maknanya.
Dari tulisan di atas, inyong jadi merasa bahwa "kehadiran" Iput merupakan petunjuk/pengingat tentang ikhlas yg merupakan peta dalam meniti jalan ke dalam diri.
Ups...!! jadi terlintas di otak: inyong seperti pencipta paham baru "kebetulanisme" atau biar sedikit unik "iputisme" hehehe.... GUBRAaaXXxzzzzssssSSSs......!!!!!!
Jika kehadiran IPut sangat bermakna, bagaimana dengan keberadaan Dina Amalia yg sering "gambreng bareng"???
Sebenarnya "tekateki" kehadiran Dina sudah sedikit terjawab tapi inyong masih bingung menuangkan ke dalam kata2. Beberapa waktu yg lalu inyong diminta temen mencarikan "nama" untuk anaknya yg mau lahir, & ketika muter2 di internet, secara kebetulan inyong menemukan arti nama "Dina Amalia" yaitu "Cita2 Agama/Adat" (Dina=Adat/Agama; Amalia=Cita-cita).
Lalu apa "cita2 agama/adat"???
saatnya melangkahkan kaki lagi, semoga Allah senantiasa memberi "petunjuk kosmis" untuk senantiasa berjalan dalam Kasih-Nya. Amin....

Friday, September 12, 2008

munajat

Postingan kali ini bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari postingan yg kemarin (zero to hero) karena idenya muncul saat memposting "zero to hero".
Ada sebuah kisah nyata yg unik:
Seorang mahasiswa sebut saja namanya si A, setelah ngebut menyelesaikan skripsi & lulus ujian pendadaran, dia mendaftar untuk wisuda di hari terakhir pendaftaran wisuda, tapi dia ditolak oleh pegawai TU yg mendaftar karena ada syarat yg kurang. Dengan langkah gontai penuh putus asa dia pulang ke kostnya lalu merebahkan tubuhnya yg letih di lantai kamarnya. Dia merasa usahanya beberapa bulan terakhir sia2 belaka......
Belum lama dia merebahkan tubuhnya, terdengan suara adzan Sholat Jum'at (hari itu hari jum'at). Terlintas dalam hati si A untuk menyerahkan rasa letihnya kepada Allah, lalu dia bergegas pergi ke masjid (biasanya malas2an). Di masjid do'a yg terucap dari mulutnya "Ya Allah.... saya telah berusaha semampuku, sekarang terserah Engkau.....". Tak ada kata lain yg terucap.......
Sepulang dari masjid ada seorang teman yg datang ke kost & menyatakan siap membantu mencari Pembantu Dekan II (pihak yg sering ngasih izin untuk keperluan mahasiswa) untuk minta izin supaya diizinkan bisa daftar wisuda dengan persyaratan yg kurang menyusul.
Diluar dugaan, ternyata Dekan & Pembantu Dekan I & II sedang kumpul & ngobrol santai di ruang Dekan, biasanya untuk menemui mereka susah banget karena kesibukan mereka yg padat. Setelah memdapat izin dari Dekan, ternyata kejutan tidak berhenti disitu, ketika mendapat undangan wisuda dia baru sadar bahwa wisuda diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahunnya (31 Juli) & tempat duduknya kursi nomor 31. (apakah semua ini hanya kebetulan???)
Si A seakan tak percaya dengan semua itu, tubuhnya bergetar, dalam hatinya dia menyapa Allah "Terima kasih ya Allah, semua terjadi atas kehendak-Mu".
Dalam hidup ini, yg kita miliki (hak kita) hanyalah berusaha, mengenai hasil dari usaha tersebut milik (hak) Allah. Ibarat memanah, kita hanya mempunyai hak untuk menarik tali busur & berusaha membidik sasaran setepat mungkin. Ketika anak panak melesat dari busurnya, saat itu juga segala yg akan terjadi menjadi hak Allah. Meskipun kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk membidik sasaran dengan tepat namun Allah bisa saja mendatangkan angin kencang yg bisa membelokkan arah anak panah menjauh dari sasaran. Meskipun kita tak mahir memanah, tapi telah berusaha untuk memanah, Allah bisa saja menuntun anak panah yg tadinya jauh dari sasaran menancap tepat pada sasaran. Namun, walau kita mahir memanah, Allah tak akan menancapkan anak panah kita pada sasaran kita jika kita tak berusaha untuk memanah. Kata pak ustad (entah ayat Al-Qur'an atau hadis, inyong bukan ustad & inyong seorang pelupa..... GUBRAXXXSSS!!!!!**) "Allah tidak akan merubah nasib suatu umat jika umat tersebut tidak berusaha untuk merubah nasibnya".
(Allah pasti tersenyum atas inyong yg pelupa, semoga tidak menjewer inyong, amin...............)

Thursday, September 11, 2008

zero to hero


"Laa ilaaha illallah Muhammadur rasulullah"
Kalimat Syahadat di atas ternyata memiliki kekuatan yg maha dasyat. Berikut penjelasan kekuatan Syahadat yg saya ringkas dari buku "Melogikakan Rukun Islam" penulis Imam Musbikin.
Rasulullah Saw. bersabda: "Seseorang yg tidak mengucapkan dua kalimat syahadat (dengan sepenuh hati), niscaya dia akan dimasukkan ke dalam neraka atau dimakan oleh api neraka." (HR. Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal, dan Malik).
Hadis tersebut menunjukkan begitu pentingnya mengucapkan kalimat syahadat yg berakar dalam hati. Syahadat bukan hanya diucapkan di bibir saja, melainkan harus muncul dari lubuk hati. Karena, hanya syahadat yg berangkat dari hatilah yg diterima. Dengan syahadat itu, seseorang akan mampu menggenggam dunia dan bukan sebaliknya, digenggam oleh dunia. Bahkan, kalimat syahadat itu mampu memberikan kekuatan luar biasa bagi dirinya.
Laa ilaaha illallah sebenarnya merupakan proses menafikan semua ilah (laa ilaaha) dan kemudian mengitsbat-kan (menetapkan) Allah sebagai satu2nya ilah (illallaah). Pada saat itulah terjadi transformasi energi spiritual secara fantastis, di mana energi itu sangat besar & tak bisa ditandingi oleh siapa pun.
Kita bisa membaca sejarah ketika Rasulullah Saw. beserta para sahabat mampu mengalahkan para kafir Quraisy pada Perang Badar. Ketika pasukan Islam melihat musuhnya sangat banyak & tidak sebanding, maka segera saja ia serahkan semua urusan kepada Tuhan yg Maha Penolong. Mereka pasrah hanya kepada Allah, menafikan ilah-ilah yg lain, maka datanglah pertolongan (kekuatan besar) dari Allah yg Maha Besar.
Ketika manusia merasa pasrah secara spiritual, ketika kemampuan manusia merasa telah habis, ketika manusia merasa tidak berdaya, & kemudian ia serahkan semua urusan kepada sang pencipta, maka di sinilah ia & Sang Pencipta tidak ada jarak, sehingga permohonannya segera terjawab.
Meniadakan/menafikan artinya sama dengan mengosongkan, menjadikan sesuatu bernilai 0 (zero). Angka nol (0) apabila digunakan untuk membagi angka satu (1), maka hasilnya hampir mendekati Tidak Terhingga. Artinya, apabila kita meletakkan diri kita sebagai hamba Allah dengan men-zero-kan diri di hadapan-Nya dengan sepenuh hati & hanya menuhankan Allah Yg Esa, berarti kita menuju Sang Maha Segala, dengan kekuatan-Nya yg Tidak Terhingga. Di sinilah berarti Allah al-Qahhar akan menolong kita dengan kekutan-Nya yg luar biasa.
"Dan tidak ber-taqarrub (mendekat) kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan suatu yg lebih Ku-sukai daripada menjalankan kewajibannya. Dan tiada henti2nya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan2 sunnah nafilah, sehingga Aku mencintainya. Kalau Aku sudah mencintainya, Aku menjadi pendengarnya, yg ia mendengar dengannya. Dan Aku menjadi pengelihatannya, yg ia melihat dengannya, dan Aku menjadi tangannya yg ia pergunakan untuk bertindak, dan Aku mejadi kakinya yg ia berjalan dengannya. Jika ia meminta pada-Ku, niscaya Aku beri. Dan, jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindunginya." (HR. Bukhari).

Friday, September 5, 2008

"suwe ora jamu/ketemu"

Dibulan Ramadhan yg penuh berkah banyak hal yg berubah, mulai dari kebiasaan makan sampai kebiasaan "Ngapelin Sang Kekasih" (beribadah kepada Allah). Sebelum bulan Ramadhan: setiap ada makanan di mana aja & kapan aja langsung disambar, lalu bingung ketika berat badan terus bertambah; "Ngapelin Sang Kekasih" pun malas2an, shalat Subuh keduluan mentari tersenyum lebar di ufuk timur, Shalat dhuhur mepet shalat Ashar bahkan sering digabung, Shalat Maghrib nunggu berita di TV habis, Shalat Isya' berhimpit dengan Tahajud, itu pun jika ga malas bangun tidur disaat dewi mimpi memeluk mesra jiwa2 di bumi.
Sekarang, bulan Ramadhan yg penuh berkah merubah semua kebiasaan buruk di atas & mendisiplinkan diri kita. Kita jadi sadar (tahu) berapa porsi makanan, minuman (air) & udara bagi tubuh kita. Ketika sahur, sedikit makanan & minuman sudah cukup untuk mengenyangkan perut kita (mungkin masih ngantuk & ga pingin makan-minum). Ketika berbuka, kebanyakan orang merasa bahwa sedikit makan & minum ternyata cukup untuk mengenyangkan perut. Dan kita justru tersiksa, jika tetap memaksakan makanan & minuman masuk ke tubuh kita yg sudah kenyang. Akhirnya kita sadar, bahwa tubuh kita membutuhkan makanan, minuman & udara dalam porsi yg cukup, kelebihan atau kekurangan dari ketiga kebutuhan tersebut akan menyiksa tubuh kita.
Di bulan ini kita juga semakin sayang pada "Sang Kekasih" karena "ngapelnya" bisa tepat waktu, bahkan semakin banyak waktu untuk bercumbu dengan "Sang Kekasih" karena di bulan Ramadhan ada Shalat Tarawih yg cukup panjang. Dan ga ada orang yg merasa terganggu ketika ada orang yg membaca keras2 "Surat Cinta dari Sang Kekasih" (Al-Qur'an).
Berkah lain di awal bulan Ramadhan ini adalah teman2 lama yg sudah lama ga jelas rimbanya kini berjubel di HPku:
"Marhaban ya Ramadhan dik oon, beberapa waktu yg lalu daku iku tim motocross dari jakarta balap di cilacap, tapi maaf ga kontek2 daku lupa kamu".
(SMS dari pak Gandung,temn lama warga kost tutul9B).
"Scan virus2 ukhuah di memori hatimu, shutdown smuakilaf, delet sgl prasangka, restart ibadah kita di bulan ramadhan ini, maaf lahir batin atas kilafku, marhaban ya ramadhan".
(entah dari siapa, dari nomornya mungkin teman lama Solo-Jogja 5tahun yg lalu ketika saya masih memakai nama "viruscintakasih" di udara Solo-Jogja).
Dan masih banyak lagi SMS dari temen2 lama yg senada dengan SMS2 di atas. Namun ada SMS yg ga ada sangkutpautnya dengan bulan Ramadhan:
"Cinta Laura ikut audisi Indonesia Idol! Simak lagunya berkut ini!
so why or a jump you... jump you go down tell a....
so why or a cat em you... cat em you peace and ga why gell a.....".
(dari 083183XXX entah siapa, mungkin korban demam cinta laura. siapa pun pemilik nomor itu/pengirim SMS itu, inyong ngucapin mathur thank you.... telah bikin inyong tersenyum 'N mohon dipersorry ga inyong balas karena nyong agak trauma ama nomor2 baru tanpa identitas yg nylonong ke HP inyong, terkadang berujung CHAOS....!!! kali lain pakai nama yo....)
Ramadhan emang asik BGT!

Monday, September 1, 2008

si iput (umat Allah)

Alhamdulillah....... kita memasuki bulan Ramadhan lagi. Bulan yg penuh kebaikan & keberkahan, dimana Allah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Bulan dimana orang2 yg beriman diwajibkan untuk berpuasa:
"Hai orang2 yg beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang2 sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. : 2 ayat 183)".
Sebenarnya aku mau mengisi blog ini dengan tulisan tentang Puasa, namun ketika membuka2 catatan2 dibulan puasa tahun kemarin, kutemukan catatan kecil yg menyita perhatianku:
Jwbn to iput:dlm ikhlas ada rasa tulus (murni) & kesiapan jiwa tuk menghadapi apa yg terbaik bagi kita menurut Alloh (smua hal yg terjadi). kesiapan jiwa ini dpt memperpanjang harapan hidup.
Sedangkan putus asa: ada rasa kecewa & tdk ada kesiapan jiwa tuk menghadapi apa yg terjadi karena ketidaktahuan tentang yg terjd, mengakibatkan kondisi tubuh & jiwa rapuh sehingga memperpendek harapan hidup. (dll. pulsaku ga cukup tuk jelaskan semua). Selebihnya "Ungu" yg jwb "sesungguhnya".
Itu jawaban untuk Iput yg menanyakan perbedaan ikhlas dengan putus asa satu tahun yg lalu, yg kukirim via SMS ke Bchy-FM. Memang bukan jawaban yg sempurna & dan kali ini aku ga akan membahas panjang-lebar tentang hal itu.
Sebenarnya aku tidak kenal dengan Iput, bahkan batang hidungnya pun aku belum pernah lihat. Namun kami sering beropini di "bikini"nya Bchy-FM (bincang2 minggu ini). Opini Iput yg singkat, padat & terkadang pedas seringkali menjadi inspirasi bagiku.
Walaupun aku ga kenal Iput secara langsung, tapi aku kenal beberapa teman dekat Iput. Dari teman dekatnya aku dapat informasi bahwa Iput sebenarnya dalam keadaan sakit berat. Awalnya aku kaget mendengar info tersebut, namun tak lama kemudian kekagetanku tersebut berubah menjadi takjub bin kagum. Karena, dalam keadaan seperti itu dia masih bisa berpikir cerdas.
Aku jadi ingat kata para pak ustad: "bahwa Allah tidak akan menguji (memberi cobaan) umat-Nya melebihi batas kemampuan umat-Nya". Berarti setiap umat mempunyai kemampuan untuk menghadapi & menyelesaikan ujian dari Allah dengan baik. Dan jika begitu, Iput adalah salah satu umat Allah yg HEBAT karena dia diuji dengan ujian yg sangat teramat berat!
Salam hormat buat Iput! Walau akhir2 ini aku ga pernah dengar kabar tentang dia, tapi ada kebanggaan tersendiri bagiku yg pernah sedikit mengenal dia & sedikit pernah berinteraksi dengan orang sehebat dia.
Semoga Iput senantiasa sadar akan kemampuannya sehingga dapat menghadapi & lulus ujian dengan nilai yg SANGAT BAIK BANGAT..........!!!!!
(amin....)