Tuesday, November 25, 2008

mencintai diri yg mencintai

gerimis di luar terdengar ritmis, seakan menangisi musim panas yg tak kunjung datang menghangatkan bumi. Namun, ada kehangatan penuh damai di dalam kamar lautan buku2 berantakan; berjungkirbalik; berlarian; melompat2; main petak umpet menghibur pemiliknya. Sayup2 terdengar percakapan yg nyaris tertimbun buku2 yg berjubel.
X: "dari mana saja? kau terlihat seperti koran bekas, kucel!!"
O: "mengikuti "kontes pemilihan pangeran" HAKKKK....!!!!"
X: "tawamu ga enak di telinga. kau kalah?"
O: "entahlah..... aku mengundurkan diri....."
X: "takut kalah?? Sejak kapan kau jadi pengecut?!"
O: "Alloh bersamaku, apa yg harus aku takutkan?
Si Putri kebingungan harus memilih siapa yg jadi pemenangnya. Semua peserta dibiarkan mengambang, tak beda jauh dengan tai yg terbawa banjir.... terkatung2 tanpa jawaban yg pasti. Dan aku tak tega hati melihat si putri dalam kebingungan yg berkepanjangan. Dengan tidak adanya diriku, ia akan lebih mudah untuk menentukan pemenangnya, karena hilang satu pilihan yg membingungkan."
X: "itu berarti kau membuang peluang & tidak mendapatkan apa yg kau inginkan?!"
O: "aku tetap mendapatkan yg kuinginkan: aku masih tetap mencintai dia. Kau ingat kata2 yg pernah kutulis: 'Ketika.... seorang laki2 tak bisa menjadi pangeran berkuda putih, ia masih bisa menjadi warnawarni pelangi yg menghiasi bumi, atau.... menjadi mutiara embun pagi yg menyejukkan hati bagi jiwa2 sunyi."
X: "syurkurlah..... kau masih waras! kukira kau akan HABIS! setelah beberapa hari menghilang terbawa arus badai endorfin."
O: "Alhamdulillah!! walau tak mudah, aku harus meraba2 & merangkah untuk bisa pulang. Kau tahu aku udah lama tak menghadapi badai seperti ini."
X:".....bagaimana jika si putri memilih ksatria yg salah. srigala berbulu domba? kau rela putri pujaanmu dicabik2 & akan ditinggalkan dengan tulangbelulang yg memucat & sedikit daging yg tersisa....."
O: ".....aku tak memikirkan hal itu. Seharusnya kau tidak menakut2i aku dengan perkiraan2 horor yg belum tentu terjadi."
X: "tapi itu bisa saja terjadi. kau tak mengenal para calon pemenang kan??
O: "paling tidak dia pasti bahagia jika cepat menentukan pemenangnya. Apa yg terjadi setelah itu...... sebaiknya kita berdo'a semoga semua akan baik2 saja."
X: "kau terlalu mencintai dirimu yg mencintai."
O: "Allah tidak hanya memberi aku hormon endorfin, masih banyak hormon2 yg lain."
X: "tetaplah waras On.........."
hening.................. semua terlelap dalam pelukan sang malam. pulas tertidur....

No comments: