Wednesday, April 23, 2008

"donya iku onya"

Ketika sebagian besar penghuni kota sembunyi di balik selimut dari dinginnya malam yang menghujam dan terlelap dalam pelukan hangat mimpi-mimpi, seorang anak manusia berjuang melawan hawa nafsu untuk mencari jawaban atas segala tanya yang menumpuk di otaknya.

X:"Ada medan 'energi aneh'. Apa yang terjadi?".

O:"Dia menikah".

X:"Inspirasi dalam hidupmu, yang sering kau sebut 'cahaya ilahi'?".

O:"Ya".

X:"Bukankah kau udah pernah memperkirakan hal ini akan terjadi?!".

O:"Ya. Tapi tak menyangka secepat dan sangat mendadak seperti ini. Kamu baca tulisan Sucipto Hadi Purnomo berikut ini:'Orang Jawa merasa bahwa gangguan emosional muncul tidak dari beratnya kekecewaan, melainkan dari kemendadakan yang datang, yang pada taraf ini orang "terkejut" karena tidak mempersiapkannya. Yang ditakutkan adalah "kejutan", bukanlah penderitaan itu sendiri'.

X:"Hahahaahaakkkkk..... Siapa yang hendak kau tipu? Kau mencari dukungan dari tulisan itu karena sebelum semua ini terjadi kau berpikir masih ada kesempatan untuk mendapatkan hatinya, iya kan?! Hahahaaaakkk.....".

O:"Kamu benar. Tapi ini terlalu perih untuk ditertawakan!".

X:"Kau tidak ikhlas?!".

O:"Bukan itu masalahnya, sejak awal aku sadar bahwa dia terlalu sempurna untukku, dan sejak itu aku tak berharap banyak".

X:"Hahahaaakkk..... tahu apa kau tentang 'sempurna'?!".

O:"Dia memiliki apa yang kucari, sesuatu yang aku tak punya. Bukankah sesuatu yang bisa saling melengkapi itu 'sempurna'?".

X:"HaHaHaHahahahaaaakkkk......haahahhhaaakkkkkk........... semua ini sangat lucu dan bodoh banget jika tidak ditertawakan. Sehebat itukah kau??!!! Tahu apa kau tentang dirimu dan apa yang terbaik serta sempurna untukmu?! Pejamkan mata dan tanyakan pada hatimu".

Bulan purnama yang sombong merah membara, membakar gelap malam dan menghasut makhluk-makhluk malam untuk menjadi tersesat dalam bayang-bayang diri yang kelam. Angin berhembus kacau bersama setan-setan, tak mampu menembus jiwa, hanya berputar-putar mengitari cahaya terang dari dalam jiwa yang tenang dan hening.......

O:"Kamu benar. Hanya ALLOH yang tahu apa yang terbaik bagi umatnya. Ma'afkan atas kekacauan ini.

X:"Tersenyumlah............ Ini pun akan berlalu.............. Coba kau hayati tulisan Sucipto yang ini:'....dalam kerangka kesadaran kosmis, bagi orang jawa semua itu (duka cita) dipahami sebagai bagian dari representasi donya iku onya (dunia itu silih berganti). Justru nek ora obah, donya iku ora adil (kalau tidak berubah, justru dunia ini tidak adil). Suasana yang Chaostic selalu dipahami sebagai hal yang niscaya untuk menuju keseimbangan. Yang diperlukan hanyalah sikap ikhlas, tatag, teteg, serta sabar untuk senantiasa sumendhe marang purbaning kang kuasa. Sebab, siji pati, loro jodho, telu rezeki sudah merupakan suratan takdir yang tak bisa ditawar'".

('On 2304'08-di antara sujud 2/3malam yang terakhir)

No comments: