Friday, September 12, 2008

munajat

Postingan kali ini bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari postingan yg kemarin (zero to hero) karena idenya muncul saat memposting "zero to hero".
Ada sebuah kisah nyata yg unik:
Seorang mahasiswa sebut saja namanya si A, setelah ngebut menyelesaikan skripsi & lulus ujian pendadaran, dia mendaftar untuk wisuda di hari terakhir pendaftaran wisuda, tapi dia ditolak oleh pegawai TU yg mendaftar karena ada syarat yg kurang. Dengan langkah gontai penuh putus asa dia pulang ke kostnya lalu merebahkan tubuhnya yg letih di lantai kamarnya. Dia merasa usahanya beberapa bulan terakhir sia2 belaka......
Belum lama dia merebahkan tubuhnya, terdengan suara adzan Sholat Jum'at (hari itu hari jum'at). Terlintas dalam hati si A untuk menyerahkan rasa letihnya kepada Allah, lalu dia bergegas pergi ke masjid (biasanya malas2an). Di masjid do'a yg terucap dari mulutnya "Ya Allah.... saya telah berusaha semampuku, sekarang terserah Engkau.....". Tak ada kata lain yg terucap.......
Sepulang dari masjid ada seorang teman yg datang ke kost & menyatakan siap membantu mencari Pembantu Dekan II (pihak yg sering ngasih izin untuk keperluan mahasiswa) untuk minta izin supaya diizinkan bisa daftar wisuda dengan persyaratan yg kurang menyusul.
Diluar dugaan, ternyata Dekan & Pembantu Dekan I & II sedang kumpul & ngobrol santai di ruang Dekan, biasanya untuk menemui mereka susah banget karena kesibukan mereka yg padat. Setelah memdapat izin dari Dekan, ternyata kejutan tidak berhenti disitu, ketika mendapat undangan wisuda dia baru sadar bahwa wisuda diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahunnya (31 Juli) & tempat duduknya kursi nomor 31. (apakah semua ini hanya kebetulan???)
Si A seakan tak percaya dengan semua itu, tubuhnya bergetar, dalam hatinya dia menyapa Allah "Terima kasih ya Allah, semua terjadi atas kehendak-Mu".
Dalam hidup ini, yg kita miliki (hak kita) hanyalah berusaha, mengenai hasil dari usaha tersebut milik (hak) Allah. Ibarat memanah, kita hanya mempunyai hak untuk menarik tali busur & berusaha membidik sasaran setepat mungkin. Ketika anak panak melesat dari busurnya, saat itu juga segala yg akan terjadi menjadi hak Allah. Meskipun kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk membidik sasaran dengan tepat namun Allah bisa saja mendatangkan angin kencang yg bisa membelokkan arah anak panah menjauh dari sasaran. Meskipun kita tak mahir memanah, tapi telah berusaha untuk memanah, Allah bisa saja menuntun anak panah yg tadinya jauh dari sasaran menancap tepat pada sasaran. Namun, walau kita mahir memanah, Allah tak akan menancapkan anak panah kita pada sasaran kita jika kita tak berusaha untuk memanah. Kata pak ustad (entah ayat Al-Qur'an atau hadis, inyong bukan ustad & inyong seorang pelupa..... GUBRAXXXSSS!!!!!**) "Allah tidak akan merubah nasib suatu umat jika umat tersebut tidak berusaha untuk merubah nasibnya".
(Allah pasti tersenyum atas inyong yg pelupa, semoga tidak menjewer inyong, amin...............)

No comments: