Thursday, September 11, 2008

zero to hero


"Laa ilaaha illallah Muhammadur rasulullah"
Kalimat Syahadat di atas ternyata memiliki kekuatan yg maha dasyat. Berikut penjelasan kekuatan Syahadat yg saya ringkas dari buku "Melogikakan Rukun Islam" penulis Imam Musbikin.
Rasulullah Saw. bersabda: "Seseorang yg tidak mengucapkan dua kalimat syahadat (dengan sepenuh hati), niscaya dia akan dimasukkan ke dalam neraka atau dimakan oleh api neraka." (HR. Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal, dan Malik).
Hadis tersebut menunjukkan begitu pentingnya mengucapkan kalimat syahadat yg berakar dalam hati. Syahadat bukan hanya diucapkan di bibir saja, melainkan harus muncul dari lubuk hati. Karena, hanya syahadat yg berangkat dari hatilah yg diterima. Dengan syahadat itu, seseorang akan mampu menggenggam dunia dan bukan sebaliknya, digenggam oleh dunia. Bahkan, kalimat syahadat itu mampu memberikan kekuatan luar biasa bagi dirinya.
Laa ilaaha illallah sebenarnya merupakan proses menafikan semua ilah (laa ilaaha) dan kemudian mengitsbat-kan (menetapkan) Allah sebagai satu2nya ilah (illallaah). Pada saat itulah terjadi transformasi energi spiritual secara fantastis, di mana energi itu sangat besar & tak bisa ditandingi oleh siapa pun.
Kita bisa membaca sejarah ketika Rasulullah Saw. beserta para sahabat mampu mengalahkan para kafir Quraisy pada Perang Badar. Ketika pasukan Islam melihat musuhnya sangat banyak & tidak sebanding, maka segera saja ia serahkan semua urusan kepada Tuhan yg Maha Penolong. Mereka pasrah hanya kepada Allah, menafikan ilah-ilah yg lain, maka datanglah pertolongan (kekuatan besar) dari Allah yg Maha Besar.
Ketika manusia merasa pasrah secara spiritual, ketika kemampuan manusia merasa telah habis, ketika manusia merasa tidak berdaya, & kemudian ia serahkan semua urusan kepada sang pencipta, maka di sinilah ia & Sang Pencipta tidak ada jarak, sehingga permohonannya segera terjawab.
Meniadakan/menafikan artinya sama dengan mengosongkan, menjadikan sesuatu bernilai 0 (zero). Angka nol (0) apabila digunakan untuk membagi angka satu (1), maka hasilnya hampir mendekati Tidak Terhingga. Artinya, apabila kita meletakkan diri kita sebagai hamba Allah dengan men-zero-kan diri di hadapan-Nya dengan sepenuh hati & hanya menuhankan Allah Yg Esa, berarti kita menuju Sang Maha Segala, dengan kekuatan-Nya yg Tidak Terhingga. Di sinilah berarti Allah al-Qahhar akan menolong kita dengan kekutan-Nya yg luar biasa.
"Dan tidak ber-taqarrub (mendekat) kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan suatu yg lebih Ku-sukai daripada menjalankan kewajibannya. Dan tiada henti2nya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan2 sunnah nafilah, sehingga Aku mencintainya. Kalau Aku sudah mencintainya, Aku menjadi pendengarnya, yg ia mendengar dengannya. Dan Aku menjadi pengelihatannya, yg ia melihat dengannya, dan Aku menjadi tangannya yg ia pergunakan untuk bertindak, dan Aku mejadi kakinya yg ia berjalan dengannya. Jika ia meminta pada-Ku, niscaya Aku beri. Dan, jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindunginya." (HR. Bukhari).

No comments: