Saturday, July 12, 2008

kamu di mana dok?!

Beberapa hari yang lalu ada seorang ibu mampir ke tempat kami, dia mengeluh anaknya yang sakit dan dirawat di rumah sakit "F" udah sembuh (udah bermain dan belarilarian di RS) tapi belum diizinkan pulang oleh suster yang menjaganya, dengan alasan menunggu persetujuan dari dokter yang merawatnya. Si ibu udah menuggu dari pagi hingga siang dengan perasaan waswas karena semakin lama di RS berarti biaya yang harus dikelurkan akan semakin banyak, namun dokter yang bersangkutan belum datang. Di mana si dokter?? ibu tadi tidak dikasih tahu oleh suster, mungkin suster sendiri juga tidak tahu.
Lain cerita, hari jum'at kemarin saya ke RSUD nyari Surat Keterangan Dokter & Keterangan Bebas Narkoba. Jam 10.15 saya sampai di ruang medical test setelah mutermuter & tanya sanasini karena setahuku tidak ada denah/peta ruanganruangan yang ada di RS tersebut (semoga saja saya cuma tidak melihat denah itu, bukan emang tidak ada!). Begitu kepala saya nongol di depan pintu medical test, suster yang jaga langsung menyambut, "Aduh mas, kok datangnya kesiangan. Dokternya udah mau pergi". "Biasanya nyampai jam berapa bu?" salah satu pertanyaan yang ke luar dari mulutku meski berjubel tanya memadati kepalaku "jam segini dah mo pergi? mulainya jam berapa? kan masih banyak yang ngantri? dll........................."
"Dokternya harus memeriksa pasien yang lain, lagipula medical test kan butuh proses/waktu. Sekarang saya daftar aja besuk datang lebih pagi" jawab suster dengan tergopohgopoh seperti dikejar waktu (emang harus seperti itu karena waktu mereka sangat berarti bagi jiwa pasien). Setelah terdaftar saya akhirnya "terdampar!" pergi dengan muka terlipatlipat sedikit kesal.
Tadi pagi, telepon rumah berdering. Agung telpon agar saya mengantar alat grenda ke pasar, yang artinya saya harus membantu memperbaiki mesin gilingan daging yang lagi rusak. Karena pagi itu harus ke RSUD, saya langsung meluncur ke pasar dengan harapan capat selesai akan lebih baik. Bersyukur banget jam 07.45 udah selesai, biasanya 3 jam adalah waktu ratarata untuk memperbaiki kerusakan.
Setelah mandi kilat & tancap gas, jam 08.15 saya udah duduk manis di depan ruang medical test. Ruangannya terbuka tetapi tidak ada suster/doter yang jaga, tanya suster ruangan sebelah (ruang penyakit dalam) dijawab, "tunggu aja mas" (pekerja medis emang harus tegas, kalau enggak pasien akan melanggar apa yang menjadi pantangan bagi sakitnya, gubrax's!...). Banyak orang akan acungkan jari tanda setuju, bahwa menunggu adalah pekerjaan yang menjenuhkan!
Jam 08.40 suster yang kemarin jaga masuk ruangan. Saya mengikuti dia dengan hitunghitungan yang menggelikan otak, padahal nilai matematika saya selalu jeblok! (kemarin jam 10.15 dokter udah mo pergi, sekarang jam 08.40 suster baru mo mulai kerja & dokter belum ada. 10.15 - 08.40 = 1.75 ,waktu yang sangat singkat!) saya hanya bisa menggelenggelengkan kepala dan tambah gelenggeleng kepala ketika suster bilang, "Sambil nunggu kedatangan dokter, silahkan bayar ke kasir lalu tes ke laborat".
Alhamdulillah banget semua pikiran kotor pagi itu larut bersama air seni yang masuk ke tabung kecil tempat test urine. Beberapa saat kemudian perawat yang mengetes urine bilang, "Udah selesai tinggal nunggu tanda tangan dari dokter, tidak tahu lagi ke luar". GUBRAX'S...!!! "nunggu lagi?! di mana kamu dok?!" ruangan kepala saya yang sempit mulai penuh lagi dengan pertanyaanpertanyaan itu.
"Ini mas hasil testnya, silahkan ke medical test lagi, sana yang menentukan hasilnya." Dengan langkah ringan saya langsung cabut ke madical test, dalam hati saya teriak "MERDEKA!!!!" akhirnya selesai juga.
Tetapi katakata suster yang jaga membuat bendera kemerdekaanku hanya berkibar setengah tiang, "tunggu sebentar mas, tadi dokternya udah datang tapi ke luar lagi." semanis apa pun senyum si suster saat mengatakan itu, tak ada ruang di otakku untuk merekamnya, karena pertanyaan "menunggu lagi?! di mana kamu dok?!" semakin padat memenuhi otakku.
Baru menunggu beberapa menit, suster memanggil, Surat Keterangan Dokter dan Bebas Narkoba untukku udah selesai. Tidak ada perasaan lega, saya tambah bingung. Bagaimana tidak, saya tidak melihat kedatangan dokter & tensi darah saya belum di cek tapi di surat udah tercantum angka 120/80, angka dari mana? sehebat ini kah teknologi kedokteran sekarang???
Yang tidak bikin bingung saya hanya hasil test yang tercantum dalam surat keterangan bebas narkoba: BENZODIAZEPIN=NEGATIF & AMPHETAMIN=NEGATIF, karena saya TIDAK tertarik dengan narkoba!
hari yang melelahkan, seharusnya waktu yang dibutuhkan untuk mengurus ini sekitar 30 manit namun menjadi lebih dari 1 jam.
Semoga kamu di tempat yang lebih membutuhkan dari pada saya dok, karena waktu dokter dan ahli medis yang lain sangatsangat dibutuhkan jiwajiwa untuk melanjutkan tugas di dunia ini atas izin Allah.

No comments: