Sunday, March 30, 2008

pria dan wanita unik



(Sudahkah anda memahami pasangan anda? Berikut ini ringkasan dari buku "Pria Antik Wanita Unik" oleh Rubin Adi, yang semoga dapat menambah wawasan anda dalam memahami pasangan anda. Saya pribadi tidak suka dengan kata "antik" karena terkesan tua dan ketinggalan jaman, jadi di blog ini judulnya saya kasih "pria dan wanita unik")
Manusia sengaja diciptakan Allah dengan jenis kelamin yang berbeda, yaitu pri dan wanita. Sebab, seperti dua keping puzzle yang berbeda tetapi ketika direkatkan mereka akan cocok, saling melengkapi satu dengan yang lain.
Banyak pernikahan yang gagal dikarenakan ada banyak pria dan wanita yang tidak mengerti perbedaaan umum di antara mereka.
Ada pepatah mengatakan, "Asam di gunung, garam di laut bertemu di dalam satu kuali tetapi walau pun bertemu di dalam satu kuali asam tetap dari gunung dan garam tetap dari laut". Untuk itu kita perlu memahami pasangan hidup kita, memahami perbedaan yang ada. Perbedaaan bukan untuk pertentangkan tetapi untuk saling melengkapi.
Allah ingin manusia hidup di dalam kerukunan hidup yang harmonis antara satu dengan yang lain. Sebab dengan keharmonisan di dalam keluarga dengan satu hati dan satu suara kita bisa memuliakan Allah. Dan kunci untuk hidup harmonis adalah belajar untuk saling menerima apa adanya apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan pasangan kita.
Berdua lebih baik dari pada seorang diri. Jika kita menyatukan perbedaan-perbedaan untuk saling melengkapi, saling menguatkan, saling mengangkat yang jatuh maka kita akan memiliki kekuatan yang besar sehingga dapat menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.
Perbedaan Antara Pria dan Wanita:
Dengan mengetahui perbedaan antara pria dan wanita kita bisa belajar untuk saling menghargai perbedaan antara satu dengan yang lain. Perbedaan merupakan dasar untuk saling melengkapi supaya kita bisa lebih harmonis.
1. Wanita;Intuitif, Pria;Logis
Wanita biasanya lebih mengutamakan perasaan, bersifat emosional, intuitif dan lebih peduli kepada orang. Sedangkan pria biasanya mengutamakan pikiran, lebih suka melakukan sesuatu dengan analisa, berpikir logis dan kritis. Kalau wanita dan pria sedang ribut, biasanya wanita berkata, "laki saya tidak peduli dengan perasaan saya, dia itu nggak ngerti hati saya". Sedangkan si pria berkata, "Apa yang diminta perempuanku itu tidak logis". Wanita bicara dari perasaannya; dari hatinya. Pria bicara dari logokanya; dari akalnya. Tentu saja tidak akan ketemu. Namun jika kita menerima perbedaan justru itu baik untuk saling melengkapi satu dengan yang lain.
2. Wanita;Relasi, Pria;Pekerjaan
Wanita biasaanya berorientasi pada hubungan (relasi). Pria lebih berorientasi pada pekerjaan. Pria di dalam pikirannya hanya pekerjaan atau pekerjaan yang diutamakan.
Ada yang mengtakan bahwa wanita perlu disayangi dengan hubungan yang dekat, keakraban, relasi yang kuat. Sedangkan pria perlu dihormati sehingga dapat membuat dia merasa sebagai pemenang. Apa yang membuat wanita menjadi sedih? kalau dia merasa kesepian atau tidak disayangi. Apa yang membuat pria menjadi sedih? kalau dia merasa dirinya tidak penting, kalau dia merasa gagal. Kebutuhan wanita disayangi, kebutuhan pria dihormati.
3. Wanita;Menikmati proses. Pria;Mencapai sasaran
Wanita ingin menikmati proses sedangkan pria ingin segera mencapai sasaran. Seorang wanita akan bisa berhenti mencium bunga mawar yang ada di tepi jalan. Sedangkan pria akan tega menginjak bunga mawar yang berduri jika tindakkannya itu akan menghemat langkah untuk mencapai sasaran. Wanita suka taplak meja yang berenda, pria bahkan tidak memperhatikan bahwa di atas meja ada taplak atau tidak. Wanita sangat senang mengambil waktu untuk bicara dan kurang menikmati kehidupan yang terlalu sibuk. Sedangkan kebanyakkan pria merasa bahwa sibuk untuk mengerjar sasaran lebih penting dari pada banyak bicara seperti yang dilakukan oleh wanita.
4. Wanita;Sering merasa tertekan, Pria;Merasa tidak mampu
Mengapa wanita sering merasa tertekan? Karena wanita biasanya mempunyai siklus haid sekitar 28 hari sekali. Kebanyakan wanita merasa emosinya paling buruk kurang lebih se-minggu sebelum haid. Kalau suaminya mengerti, dia bisa menghibur istrinya. Karena biasanya, situasi hati wanita kurang menentu ketika menjelang haid. Pria biasanya juga memiliki hari yang buruk semacam itu. Walaupun pria tidak haid tetapi dalam 35 hari sekali menurut para psikolog, pria juga merasakan suasana hati yang tidak enak.
Fakta membuktikan bahwa banyak perceraian yangterjadi ketika sang istri mengalami suasana hati yang buruk pada hari ke 28 bertepatan dengan siklus hormonal negatif dari pria/suami yang 35 hari sekali. Maka jika sedang emosi/situasi hati yang tidak nyaman, jangan membuat keputusan yang penting. Sebab, keputusan itu mungkin akan anda sesali seumur hidup.
Saat pria merasa tidak cakap/kurang mampu, maka istri harus mendukung dengan kata-kata yang menguatkan dan membesarkan hati pria. Sebaliknya jika istri sedang emosi, suami harus mengerti dan menghibur.
5. Wanita;Memusatkan perhatian pada masa lalu dan masa kini, Pria; Memusatkan perhatian pada masa kini dan masa depan
Wanita biasanya lebih ingat secara detail peristiwa yang pernah terjadi. Ucapan dari orang-orang atau orang yang pernah dijumpainya, makan-makanan yang pernah dimakan. Sedangkan pria lebih cepat melupakan cara detail peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Keuntungannya, cepat lupa akan cepat mema'afkan kesalahan orang pada masa lalu. Karena wanita agak sulit melupakan peristiwa sehingga terkadang juga sulit mema'afkan.

Tuesday, March 25, 2008

"badan Anda pabrik dan Anda bossnya"

(diambil dari buku "Daya Ajaib Metafisik" oleh Robert B Stone)
Di mana ada kesadaran, di situlah terdapat energi. Penggambaran Alpha anda dapat mendatangkan energi penyebab kesehatan pada tubuh anda dan badan orang lain. Badan anda adalah mirip pabrik. Dan anda adalah bossnya. Ini merupakan kenyataan yang sulit ditelan oleh kebanyakan orang. Kita tidak suka berfikir bahwa kita merupakan penyebab dalam problem kesehatan kita sendiri. Adalah lebih mudah menempatkan kesalahan itu pada seekor kutu. Lalu kita dapat pergi ke dokter minta pembunuh kutu atau penjabut gejala.
Virus dan kuman penyebab penyakit selalu ada dalam badan kita. mereka bercokol dan berkembang hanya bila pertahanan kita menurun/lemah.
Bagaimana daya tahan kita dapat menurun? Hal itu dapat terjadi karena kerja terlalu berat, kurang istirahat, atau kurang tepat makannya. Tapi yang paling sering adalah karena pikiran negatif.
Kegelisahan dapat menyebabkan sakit kepala, kecemasan dapat menyebabkan sakit lambung, tanggung jawab berat dapat menyebabkan sakit pinggang, dan masih banyak lagi.
Penguasaan-diri dapat dimulai dengan penerimaan diri anda sebagai tuan dari badan anda sendiri. Bila ada broblem moral dalam ruang pengiriman di pabrik anda, maka anda ingin mengetahui sebabnya. Begitu juga halnya dengan badan anda. Problem apa yang menyebabkan anda "menyatakan" kekacauan itu?
Seorang metafisik menangani penyebab bukan gejalanya. Ia tahu bahwa penyebab sebenarnya biasanya tidak bersifat fisik, tapi dalam cuaca kesadaran-bila cuaca itu penuh awan kejengkelan, hambatan, kepahitan, dendam, ketidak sadaran, sombong, tegang, sedih, kekacauan dll.
Tindakan Metafisik Guna Meleburkan Penyebab Mental Problem Fisik:
  1. Tetapkan situasi-situasi yang menyebabkan keteganggan emosi tertentu sekarang.
  2. Ambillah kata yang menyatakan lawan positif dari emosi negatif ini. (misal: benci-cinta, kekacauan-ketentraman, ketidak sabaran-kesabaran, dll.)
  3. Tempatkan segelas air dekat anda.
  4. Lihat diri anda dihinggapi emosi negatif, lihat segelas air itu sebagai berisi larutan-penuh denganemosi positif lawannya.
  5. Minumlah air itu, menmgetahui bahwa anda mengisi diri dengan emosi positif yang anda perlukan, dan kenegatifan akan meninggalkan anda ketika anda kencing, kemudian.
  6. Akhiri tindakan metafisik. Lalu kencinglah, sambil merasakan kegembiraan adanya kepositifan.

Masukilah Sel-sel Badan Anda dan Ilhami Mereka dengan Keremajaan dan Sinar

Dengan terhapusnya kenegatifan, maka faktor yang menyebabkan kesalahan kesehatan dalam diri anda telah tercabut dan anda siap untuk menggunakan daya metafisik guna menimbulkan energi hidup dan memutar balikkan usia.

Badan anda merupakan organisme. Ia mirip sebuah organisasi. Anda boleh mengatakan bahwa sebuah organ merupakan organisasi sel-sel. Pernahkan anda melihat sebuah perusahaan besar yang memproduksi produk tertentu? Ia punya banyak bagian dan sub-bagian, yang dihubungkan dengan kegiatan jasa dan komunikasi. Begitu halnya dengan badan.

Beberapa tahun yang lalu, sebuah perusahaan elektronik melakukan eksperimen dengan berbagai warna lampu neon untuk melihat efek apa yang kiranya di dapat dari warna-warna itu pada kecepatan produksi. Bila mereka berubah ke warna sinar ke agak biru, produksinya naik. Bila mereka berubah ke sinar kuning, produksi juga naik. Bila mereka berubah ke warna sinar apap pun, produksi itu naik.

Maka para insinyur menyadari bahwa para pekerja itu tidak menanggapi pada warna sinar, tapi pada kenyataan bahwa ada seseorang yang memperhatikan.

Sel-sel sehat juga menanggapi dengan menjadi lebih sehat bila kesadaran anda meninjau mereka dengan penuh penghargaan.

Sejak kapan anda meninjau "pabrik anda" dan menyatakan baiknya pekerjaan yang sedang berjalan? Barang kali belum pernah. Sekarang waktunya. Lalu lihatlah bagaimana seluruh badan anda menanggapinya.

Tindakan Metafisik Untuk Meningkatkan Vitalitas Keremajaan:

1. Buatlah rekaman dari instruksi berikut dan dengan intruksi ini kembali atau hafalkan prosedurnya (tidak harus persis kata demi kata). Dengan cara yang mana pun, lakukan ini dalam tingkat alpha.

2. Tujukan kesadaran anda kepada kulit kepala. Perhatika pori-pori yang kecil. Buatlah salah satu pori ini menjadi sangat besar. bahkan lebih besar lagi. Sekarang anda bisa masuk lewat pori itu. Di dalamnya anda seakan-akan berada dalam hutan. ini adalah kantong rambut anda. dekatilah salah satu kantong rambut. sapalah dengan hangat. Ucapkan terima kasih atas tugas yang dilakukannya dengan memberi anda rambut yang tumbuh baik. Katakan kepadanya supaya menyampaikan pesan baik anda kepada sel rambut badan lainnya.

Turun ke bawah ke bagian dalam kulit raut muka. Berbicaralah kepada beberapa sel kulit. Pujilah mereka atas susunan halus dan cahaya corak kulit anda. Berilah mereka sebuah pesan ucapan selamat bagi semua sel kulit badan.

Sekarang pindahkanlah kesadaran anda dalam paru-paru. Betapa baiknya pekerjaan yang sedang dilakukan di sana. Yakinkan sel paru-paru, nahwa anda berusaha sebaik mungkin untuk memberikan udara bersih kepada mereka; pujilah atas pekerjaan baik yang mereka lakukan dalam menerima oksigen bagi aliran darah dan membuang kotoran yang tidak diperlukan.

Masukilah sekarang aliran darah di paru-paru dan sambil membiarkan diri terbawa oleh aliran darah, nyatakanlah kekaguman kepada sel darah dan sel plasma atas pekerjaan baik yang mereka lakukan dalam memberi makan sel-sel badan dan melindungi seluruh sistem dari serangan luar.Ketika darah memasuki jantung, berhentilah sejenak untuk menghormat ke tempat kamar jantung. Ucapkan terima kasih kepada mereka atas pemberian tekanan darah serta pengaturan waktu yang baik dan kontrol selama 24 jam penuh.

Rasakan cinta bagi semua sel jantung.

Sekarang pindahlah ke lambung. Ia benar-benar merupakan laboratoriium kimia yang mengagumkan. Hampir setiap hari orang memasukan kombinasi makanan yang baru ke dalam lambung, maka ia selalu memproduksi cairan pencernaan yang tepat guna melakukan kewajibannya. Berilah semangat pada sel-sel lambung dan semua pensuplai cairan pencernaan semuanya, atas pekerjaan yang baik.

Suatu kunjungan khusus ke liver. Nyatakanlah kepada si liver tentang sangat pentingnya pekerjaan yang mereka lakukan bagi organisasi tubuh. Sepantasnya anda memberikan surat keterangan (piagam) prestasi di sini atau di lain tempat dalam kunjungan anda.

Kemudian pada ginjal. Berjabat tanganlah dengan beberapa sel ginjal dan nyatakanlah terima kasih anda kepada semua sel di bagian itu atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.

Sekarang ke dalam tulang punggung. Ingatkanlah sel tulang punggung, betapa seluruh sistem itu tergantung padanya dan betapa semua sel tulang itu pantas mendapatkan ucapan terima kasih setiap orang.

Akhirnya, otot-otot kaki. nyatakan kekaguman anda atas betapa baiknya mereka menanggung beban mereka. Suruhlah mereka menyampaikan kepada semua sel otot badan terima kasih anda yang mendalam.

Sebelum meninggalkan badan pada saat ini, berbaliklah dan beri hormat kepada semua sel badan, disertai pikiran cinta dan hubungan baik seluruhnya dari tumit ke puncak kepala.

3. Akhiri tindakan metafisik sambil merasakan vitalitas yang tinggi.

filsafat gema metafisik

(berikut ini rangkuman bab penutup dari buku "metafisika" oleh Lorens Bagus)
Filsafat termasuk metafisika, merupakan ilmu yang menentang arus, dalam arti cara kerjanya lumayan berbeda dari cara kerja ilmu pengetahuan lainnya. Filasafat terkadang membuat orang berkerut kening dan bahkan muak lantaran istilah yang aneh-aneh dan untuk memahaminya diperlukan ketekunan filosofis yang memakan waktu tidak cukup berjam-jam, tetapi bertahun-tahun.
Kendati demikian, dengan filsafat (metafisika) orang dapat menunjukkan bahwa manusia tidak hanya sekedar makhluk yang bisa makan, menikmati keenakan dunia dan alam semesta. Filsafat bertugas tidak lain menggemakan kenyataan. Manusia, dengan berfilsafat, menggemakan lagi nada metafisik kenyataan yang sudah pudar oleh hingar-bingarnya perjuangan memenuhi kebutuhan fisik belaka. Filsafat terus dan tak bosan-bosannya menggemakan suara kebenaran dan kebaikan, yang hampir sirna oleh pertarungan kepentingan sesaat dan usaha manipulasi yang sering tak terkendali.
Sebagai manusia yang, dari kodratnya, berakalbudi, kita semua berkemampuan filosofis. Dengan akalnya, manusia mencari rumusan baru tentang kenyataan fisik dan metafisik. Dalam perumusan sudah tersirat tanda bahwa manusia tidak terikat oleh apa yang kini dipegangnya, karena perumusan merupakan kegiatan abstraksi dari kenyataan. Abstraksi, pada giliranya, merupakan petunjuk adanya kemampuan transedental dalam diri manusia. Ia mau menempatkan seluruh kekiniannya itu dalam konteks yang lebih luas dan mendasar: prinsip hidup. Filsafat, dalam kedudukanya sebagai salah satu ilmu, bertugas mengeksplisitkan prinsip hidup yang sedikit banyak masih implisit adanya dalam diri setiap orang. Filsafat ingin mengangkat ke permukaan kebijaksanaan hidup yang lebih sering didominir oleh keputusan kepentingan tertentu.
Filsafat (metafisika) tidak pernah berangkat dari dunia awang-awang atau khayalan. Titik tolaknya selalu pengalaman nyata inderawi. Pengalaman itu disistematisir. Kemudian berdasarkan pengalaman itu, dibangun refleksi yang spesifik. Kalau tidak berdasarkan pengalaman, refleksi akan mengambang tanpa makna dan isi, sehingga sia-sia. filsafat mengangkat engalaman hidup untuk mencari prinsip-prinsip dasar.
Metafisika berangkat dari yang kita alami sampai kepada prinsip-prinsip dasar. Dengan demikian diharapkan bahwa kita sampai pada Sang Illahi yang disebut Allah oleh orang yang beragama. Selain itu, dengan menyadari keterbatasan daya pikir manusia, metafisika mengajarkan kepada kita kebijaksanaan hidup. Hidup perlu ditangkap dalam keseluruhannya, tetapi tidak berarti kita memahami kehidupan itu secara tuntas.
Dari segi bahasa, bahasa metafisika bersifat integratif dan indikatif. Dengan metafisika kita berusaha menyatakan semua pengalaman kita dengan mengangkat dasarnya yang paling dalam. Tetapi sekaligus, bahasa metafisika tetap terbatas, hanya menunjuk pada keseluruhan dan pada yang paling dasar dari pengalaman langsung.
Pengalaman langsung tetap kaya dan dalam. Ilmu, filsafat, termasuk metafisika, dan teologi, mengabdi pada kehidupan yang kita alami secara langsung. Metafisika tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri, tetapi sebagai salah satu jalan memperkaya kehidupan dengan jalan merefleksikan dan mengangkatnya ke permukaan.

Thursday, March 20, 2008

"petunjuk kosmis"

Beberapa hari ini aku masih nyari tulisan tentang meditasi. tetapi untuk sekedar selingan, kali ini aku pingin menulisa tentang radio (94.3 Bercahaya-FM) yang telah menjadi bagian dari petunjuk kosmis bagiku.
Sebelum aku cuap-cuap tentang petunjuk kosmis yang kumaksud, aku ingin membahas sedikit tentang "Nuansa Malam", salah satu acara Bchy-FM. Kemarin malam acara ini di bawakan oleh mas Danu dan melontarkan tema "3cinta/cinta segi tiga". Karena akhir-akhir ini aku lagi jenuh bin bosan dengan kata-kata "cinta", maka aku SMS "no comment untuk 3cinta". Mas Danu protes dan menuntut untuk dikomentari, karena selama ini aku selalu protes jika "Nuansa Malam" tanpa tema.
Akhirnya dengan apa yang terlintas di dalam otakku saat itu aku mengomentari tema cinta tersebut. "Dari jaman Pandawa Lima hingga jaman pemuka agama saat ini, poliandri dan poligami udah biasa. Jadi 3cinta itu wajar banget! Karena manusia tak mau saling mengenali pasangan masing-masing, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pasangannya. Dan akhirnya si pasangan mencari orang lain yang dianggap mampu memenuhi kebutuhannya (baik lahir maupun batin). Andai saja setiap pasangan saling mengenali pasangannya, pasti bisa saling melengkapi dan tidak perlu orang ke-3" begitu SMS-ku yang kukirim.
Kemudian mas Danu menngomentari balik opiniku, dia mempertayakan "pemenuhan kebutuhan" dengan penjelasan yang membuatku tidak jelas karena tiba-tiba diputus begitu saja dan bilang "kita tinggalkan/lewati o'on".
Inilah jika bicara tentang cinta, ujung-ujungnya tidak ada titik temu. karena, kemungkinan arti cinta yang kumaksud tidak sama dengan arti cinta yang dimaksud mas Danu dan pendengar yang lain. Dan ini pula yang membuatku jenuh dan bosan dengan kata "cinta". Satu kata yang sulit untuk diartikan, sehingga hampir semua orang berusaha untuk mengartikannnya, dan akhirnya banyak arti cinta yang dipakai di dalam masyarakat. Yang semakin membingungkan, arti kata "cinta" tersebut sering tumpang-tindih (tercampur) dengan nafsu, asa, sayang dan kasih. Semua ini membuat malam itu tidak ada dialog yang asik bahkan tak ada kesimpulan yang keren seperti tema "musuh dalam selimut" di "Nuansa Malam" sebelumnya, karena satu hal, yaitu: tak ada "kesepakatan" tentang arti cinta yang sedang dibahas.
Seandainya tema cinta dibahas secara pelan-pelan dan dari dasar, akan sangat mengasikkan. Atau sebelumnya udah ada "kesepakatan" atau penyiar menegaskan yang dimaksud "cinta" dalam tema malam ini adalah "ini dan itu". pasti pembicaraan bisa mengalir bersama dan tidak terkesan jalan sendiri-sendiri.
Apa yang kutulis ini bukan untuk menyudutkan siapa pun, apalagi ke pada mas Danu dan Bchy-FM, jurtru aku sangat berterima kasih kepada mereka karena telah memberi aku "kegelisahan asik" ini. Mereka telah jadi ispirasiku.
Aku jadi ingat pada guruku dulu. Dia seorang mahasiswa filsafat saat kenal dengan wanita yang saat ini telah menjadi istrinya yang waktu itu juga belajar filsafat. Dia pernah bercerita, bahwa satu tahun pertama sejak perkenalan, mereka sering membahas tentang cinta. Dan setelah menemukan kesimpulan dengan segala penjabarannya menurut sudut pandang mereka, mereka memutuskan untuk "jadian" dan menjalani pacaran. Setelah pacaran satu tahun dan selama itu membahas tentang "nikah", akhirnya mereka menikah.
Satu tahun untuk membahas satu kata (cinta) bukanlah watu yang singkat dan bukan kegitan yang gampang. Karena "rasa cinta" adalah bahasa hati dan "kata cinta" adalah bahasa otak, dimana kata-kata kenyataannya tidak pernah dapat menjelaskan rasa dengan sejelas-jelasnya. Jadi hanya "kesepakatan" bersama yang dapat menjembatani masing-masing pihak untuk dapat bersama dalam satu fisi dan misi.
.........................................................................................
kuhela napas panjang.............. inilah kegelisahan yang asik. Terima kasih banyak untuk Bchy-FM yang telah menjadi bagian dari "petunjuk kosmis" bagiku. Berikut ini fakta unik antara diriku dengan Bchy-FM:
Nomor 7 (tujuh).
Bchy-FM yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman no. 7 adalah radio pertama yang kudengar saat aku menjadi warga Cilacap, tersimpan (secara tidak sengaja) di gelombang no. 7 di radio HPku, no. HPku ...007 (disarankan teman sebelum semua ini kusadari), masing-masing nama anggota keluargaku terdiri dari 7 huruf (adikku yang terakhir lebih dari tujuh huruf tapi sudah bermain di Surga), aku lahir dibulan ke-7 (Juli), dan namaku di udara (onfiksi) ternyata juga 7 huruf.
Huruf "D".
Mayoritas "nama udara" penyiar Bchy-FM berawalan huruf "D" (Danu, Deris, Dian, Dina. sayang banget, mbak Moza yang asik di "bikini" jika dipaksa berawalan "D" jadi ga enak, doza! hehehe.....). Dan kebetulan 3wanita yang pernah menggetarkan hatiku (GUBRAK*...!) juga berawalan "D" (DH, DM, DAs). Curhat dikit ah, biar asik!
"D" pertama (DH=cinta monyet): seperti pepatah salah kaprah "sepandai-pandainya monyet memanjat ternyata jatuh juga", aku yang ber-siho monyet pun terjatuh hati pada DH yang kuanggap sebagai petunjuk kosmis yang menyampaikan pesan bahwa aku tidak sendirian, ada orang lain yang bisa tuk berbagi.
"D" kedua (DM=cinlok alias cinta lokasi): seperti pepatah mbah buyut "witing trisna jalaran saka kulina" mungkin juga jalaran ora ana sing liya hehehee..., DM adalah teman satu bangku waktu sekolah. Kuanggap sebagai petunjuk kosmis yang menyampaikan pesan bahwa hidup ini komplek dan penuh misteri. Pada awalnya nama dia yang kutahu adalah "M" karena nama itulah yang tercantum dalam presensi kelas dan ijazah, tapi nama aslinya sejak lahir dan tercantum di dalam surat kelahiran adalah "DM". Ada kesalahan menulis nama saat dia daftar SD.
"D" ketiga (DAs=cinta......? belum kutemukan. Mungkin yang pas "ayat-ayat cinta" hehehe.....): Kuanggap sebagai petunjuk kosmis yang menyampaikan pesan bahwa Alloh senantiasa bersama umatnya dan selalu menerangi orang-orang yang senantiasa sujud pada-Nya. Karena arti nama DAs adalah "cahaya Ilahi". Uniknya, awal kedekatanku dengannya seperti awal kedekatanku dengan DM, bukan cinlok, ini lebih mirip dengan DEJAVU! Waktu itu kami sama-sama belajar komputer dalam satu ruangan, suatu hari komputer yang biasa dia pakai rusak dan kebetulan temen yang biasa duduk di sampingku tidak masuk, jadi dia disuruh pengajar kami untuk geser ke sampingku. Beberapa hari kemudian yang mengajari kami menggoda dia dengan kata-kata "dapat salam dari o'on", padahal aku ga kirim salam dan lebih sering ngobrol dengan yang lain, mungkin karena aku berjenggot-dia berjilbab dan sama-sama lebih banyak diam.
Hal seperti ini pernah terjadi antara aku dan DM. Saat itu hari pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas, setiap anak sudak dapat tempat duduk, tapi oleh wali kelas diacak: satu meja harus terdiri dari satu cowok dan satu cewek dengan posisi six-sax. Anehnya, ini hanya terjadi di kelasku, di kelas lain tidak. Oleh waliku, aku disuruh tetap di tempat dan DM disuruh geser ke sampingku. KEBETULAN yang unik kan?!
Masih banyak kebetulan-kebetulan lain yang unik dan aneh yang bagiku lebih asik disebut sebagai "PETUNJUK KOSMIS". Karena kebetulan-kebetulan itu telah menjadi petunjuk bagiku dalam menjalani hidup ini (dengan petunjuk itu aku merasa, bahwa aku berjalan di jalan yang benar dalam kehidupanku), dan kebetulan itu membuktikan bahwa Alloh senantiasa bersama umatnya dan berbisik lembut di dalam hati setiap manusia tentang jalan mana yang harus ditempuh untuk menuju pada-Nya.

Saturday, March 15, 2008

kebangkitan dan pencerahan


(Untuk kesekian kali, blog ini hanya jadi layar bagi mereka yang pantas untuk berkata-kata. Berikut ini tulisan Pir Vilayat Inayat Khan dalam karyanya yang berjudul "Awakening: A Sufi Experience" yang diterjemahkan oleh Rahmani Astuti menjadi "Membangkitkan Kesadaran Spiritual: Sebuah Pengetahuan Sufistik")
Merasa tentram bersama Tuhan. Menjadi seperti bayi di dalam buain Tuhan. Menjadi anak sang waktu. Bernafas dengan lega. Semua ini adalah sebagian dari jawaban para Sufi ketika ditanya "Apa arti menjadi seorang Sufi?"
.................................
Bayangkan sejenak bahwa Anda seorang pendatang dari tempat yang sangat jauh di Alam Semesta, yang baru saja mendarat di bumi. Jika Anda membangkitkan kembali kenangan akan dunia yang Anda tinggalkan, Anda akan memiliki pengetahuan langka yang tidak dimiliki oleh kebanyakan penduduk planet kecil ini: perspektif yang luas dan pandangan menyeluruh mengenai misteri eksistensi. Sesungguhnya, Anda adalah bagian dari Alam Semesta-bukan hanya dunia fisik, melainkan seluruh tingkat dan lingkup realitas. Mungkin Anda memutuskan untuk datang ke bumi karena Anda ingin merasakan lingkungan yang unik. Atau, motifasi Anda adalah membuat tanda, atau meningkatkan keadaan umat manusia. Namun, untuk dapat menyelesaikan tugas ini, Anda perlu memiliki tubuh yang tercipta dari tubuh kedua orangtua Anda dan para leluhur Anda. Sejalan dengan berlalunya waktu, Anda semakin pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosial Anda---Anda bekerja keras, jatuh cinta, menjalin persahabatan, membangun keluarga, dan berkelana ke seluruh dunia. Lambat laun, kenangan akan rumah Anda yang sejati mulai menghilang dari kesadaran Anda, hingga akhirnya lenyap sama sekali.
Untuk sesaat, kehidupan Anda di bumi berjalan lancar; Anda merasa bahagia. Lalu Anda menghadapi krisis besar; goncangan pribadi, dan kehidupan tampaknya tidak lagi begitu pasti. Anda mulai merasa gelisah dan cemas. Keadaan hidup Anda membuat Anda frustasi, dan Anda merindukan kebebasan. Tergerak oleh nostalgia akan sesuatu yang bahkan tidak Anda ketahui apa namanya, Anda mulai memandangi bintang-bintang, Anda juga mulai merasakan kedekatan dengan pepohonan, kupu-kupu, matahari,hewan, dan burung. Di bawah bentangan langit yang luas dan di tengah kelembutan alam, anda menemukan lagi sesuatu dari diri Anda yang telah terlupakan. Dengan diliputi perasaaan takjub dan kekaguman, Anda mulai menjalin dialog di dalam diri sendiri mengenai hakekat realitas, dan mempertanyakan sumber dari seluruh keindahan, penderitaan, dan misteri penciptaan. Sesuatu yang sulit dipercaya tampaknya ada di balik permukaan dari segala hal--namun jawabannya tidak bisa Anda peroleh, luput dari jangkauan realitas Anda.
Lalu secara tiba-tiba, setelah bertahun-tahun mencari, semua kenangan mengenai eksistensi Anda sebelumya kembali mendatangi Anda dalam sekilas kebangkitan. Seperti menemukan kembali benda bersejarah yang sangat berharga di balik lapisan debu tebal, Anda menemukan kembali diri Anda yang sejati, jati diri Anda yang sesungguhnya, yang telah terkubur dan terlupakan di kedalaman alam bawah sadar Anda. Sekali lagi, Anda dapat melihat melalui perspetif yang terbentang luas dari diri kosmik ini, dan bukannya melalui sudut sempit jati diri Anda di bumi. Seakan-akan selubung dibukakan di depan mata Anda; Anda memiliki kecerdasan bagaikan sinar-X yang dapat menembus kebenaran yang tersembunyi oleh tabir penciptaan--penyingkapan dari kemuliaan Alam Semesta--Wujud yang Satu yang kita sebut Tuhan. Mujizat itu adalah bahwa ketika Anda terjaga, maka, demikian pula Alam Semesta. Dari tarian atom dan koreografi bimasakti hingga merekahnya sekuntum bunga dan perjuangan untuk meraih penghargaan diri dari orang-orang yang telah dihancurkan oleh kehidupan, seluruh kosmos yang menggemakan dengan jelas seruan itu, "bangkitlah!" Dan meskipun Anda mendapati bahwa Anda telah memiliki tubuh, kepribadian, hubungan, dan tanggung jawab yang sama seperti sebelumnya, pengalaman Anda menghadapi situasi ini telah berubah secara dramatis: kesadaran Anda telah menjadi lensa yang melaluinya Tuhan memandang dunia fisik; Anda telah menjadi "mata yang melaluinya Tuhan melihat." Penglihatan Anda adalah penglihatan Ilahi.
Dalam kisah perumpamaan ini terkandung esensi tasawuf-kisah tentang turunnya jiwa ke dalam eksistensi, pengalamannya dalam penderitaan yang diakibatkan oleh perpisahan dari keberadaannya yang sejati, dan perjalanan kebali dan kesadarannya kembali pada hakekat Ilahiahnya. Sebab sejak jiwa mendapatkan bentuk fisiknya, kenangan akan lingkungan samawi tempat dia berasal menjadi kabur; kita hanya mengingat hal-hal yang terjadi pada diri kita sejak kita dilahirkan. Tetapi pengetahuan yang hilang mengenai Alam Semesta tetap tersimpan di alam bawah sadar kita. Seperti pakar arkeologi yang mengorek-orek melalui lapisan-lapisan batuan, kita dapat menemukan kembali pengetahuan itu dengan memperdalam dan memperluas kesadaran kita melalui meditasi, salat, dan pemujaan. Kita dapat merasakan bagaimana keadaan kita sebelum lahir ketika kita melihat cahaya di mata seorang bayi dan berpikir, seperti sering saya alami:"Aku pernah melihat ini sebelumnya. Aku ingat itu."
Sesungguhnya, rahasia tasawuf adalah beralih dari sudut pandang pribadi kita yang sempit ke sudut pandang Ilahi. secara sederhana, keberadaaan kita terdiri dari dua kutub kesadaran: diri individual yang pribadi sifatnya, dan diri Ilahi yang lebih mulia. Di dalam kutub dimensi kesadaran pribadi itulah kita mengalami kendala dan batasan. Sementara kita mengira bahwa keadaan kita merupakan penyebab frustasi ini, penyebab yang sesungguhnya adalah karena kita tidak sadar akan diri kita yang lebih mulia. Jadi tujuan meditasi adalah menghubungkan kembali diri pribadi kita dengan dimensi trans-personal dari keberadaan kita ini.

Thursday, March 13, 2008

kita adalah filosof (sesungguhnya)



(Postingan kali ini dan mungkin beberapa postingan yang akan datang special untuk sahabatku Ogi yang sedang belajar meditasi untuk menenangkan "kegelisahan spiritual" yang menghantui hidupnya. Semoga bermanfaat. Tak ada niat untuk menggurui, karena tak ada murid dan guru di "jalan" ini, tapi mari berjalan bersama dan saling berbagi.)
Setahu saya, filsafat adalah seni bertanya. Dan sejak lahir kita sudah menjadi filosof yang mempertanyakan segala sesuatu yang ingin kita ketahui. Namun, menginjak dewasa jiwa filosof kita melemah, kita merasa bahwa sesuatu itu biasa-biasa saja dan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaaan tidak lagi membuat kita tertarik untuk mempertanyakannya, karena kita lebih memilih menyibukkan diri dengan urusan yang kita anggap "penting", padahal ada yang lebih penting dari urusan itu. Apa itu? Berikut tulisan Jostein Gaarder dalam bukunya "Sophie's World" yang diterjemahkan menjadi "Dunia Sophie" oleh Rahmani Astuti:
APAKAH FILSAFAT ITU?
Banyak orang mempunyai hobi. Sebagian orang suka mengoleksi koin kuno atau perangko, sebagian yang lain mengabiskan seluruh waktu luangnya dengan olah raga tertentu.
Banyak orang senang membaca. Namun selera membaca itu berbeda-beda. Sebagian orang hanya membaca koran atau komik. sebagian orang membaca novel, sementara yang lain lebih menyukai buku tentang astronomi, margasatwa, atau teknologi.
Jika kebetulan aku tertarik sesuatu, maka aku tidak bisa memaksa orang lain untuk ikut menyukai kesenangku. Jika aku senang menonton semua program olah raga di TV, aku harus menyadari bahwa orang lain mungkin menganggap olah raga itu membosankan.
Tidak adakah sesuatu yang memikat hati kita semua? Tidak adakah sesuatu yang menyangkut kepentingan semua orang-tidak soal siapa mereka atau di mana mereka tinggal di dunia ini? Ya, memang ada masalah-masalah yang jelas akan menarik minat semua orang. Dan itu yang akan dibahas di sini.
Apakah hal terpenting dalam kehidupan? Jika kita bertanya pada seseorang yang sedang kelaparan, jawabnya adalah makanan. Jika kita bertanya kepada orang yang sedang kedinginan, jawabnya adalah kehangatan. Jika kita ajukan pertanyaan yang sama kepada orang yang merasa kesepian dan terasing, jawabnya barangkali adalah ditemani orang lain.
Namun jika kebutuhan-kebutuhan dasar ini telah terpuaskan-masih ada sesuatu yang dibutuhkan semua orang? Para filosof menganggapnya ada. Mereka nyakin bahwa manusia tidak dapat hidup dengan roti semata. Sudah pasti setiap orang membutuhkan makanan. Dan setiap orang membutuhkan cinta dan perhatian. Namun ada sesuatu yang lain-lepas dari semua itu-yang dibutuhkan setiap orang, yaitu mengetahui siapakah kita dan mengapa kita ada di sini.
Tertarik pada pertanyaan mengapa kita berada di sini bukanlah pertanyaan "sambil lalu" sepereti mengoleksi perangko. Orang-orang mengajukan pertanyaan semacam itu ikut serta dalam suatu perdebatan yang telah berlangsung selama manusia hidup di atas planet ini. Bagaimana alam raya, bumi, dan kehidupan muncul merupakan suatu pertanyaan yang lebih besar dan lebih penting dari pada siapa yang memenangkan mendali emas paling banyak dalam Olimpiade yang lalu.
Cara terbaik untuk mendekati filsafat adalah dengan mengjukan beberapa pertanyaan filosofis:
Bagaimana dunia diciptakan? Adakah kehendak atau makna di balik apa yang terjadi? Bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini? Dan yang terpenting, bagaimana seharusnya kita hidup? Orang-orangtelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini selama berabad-abad. Kita tidak mengenal kebudayaan yang tidak mengitkan diri dengan pertanyaan apakah manusia itu dan dari mana datangnya dunia. Namun sejarah memberi kita jawaban yang berbeda untuk setiap pertanyaan. Maka adalah lebih mudah untuk mengajukan pertanyaan filosofis dari pada menjawabnya.
Sekarang pun setiap individu harus menemukan jawabannya sendiri untuk pertanyaan-pertanyaan yang sama. Namun, membaca apa yangtelah diyakini orang lain dapat membantu kita untuk merumuskan sudut pandang kehidupan kita sendiri.
SATU-SATUNYA YANG KITA BUTUHKAN UNTUK MENJADI FILOSOF YANG BAIK ADALAH RASA INGIN TAHU
Bayi-bayi mempunyai rasa ini. Itu tidak mengherankan. Setelah beberapa bulan berada di dalam rahim mereka ke luar dan menghadapi suatu realitas yang sama sekali baru. Tapi semakin mereka bertambah besar rasa ingin tahu itu tampaknya berkurang. Mengapa begini? Tahukah kamu?
Jika seorang bayi yang baru lahir dapat bicara, ia mungkin akan mengatakan sesuatu tentang dunia luar biasa yang dimasukinya. Kita melihat bagaimana dia melihat berkeliling dan meraih apa saja yang dilihatnya dengan penuh rasa ingin tahu.
Ketika kata-kata mulai dapat diucapkanya, anak itu akan menatap dan mengatakan "Guk-guk" setiap kali dia melihat seekor anjing. Dia melompat-lompat di dalam kereta dorongnya, melambai-lambaikan tangannya:"Guk-guk! Guk-guk!" Kita yang lebih tua dan lebih tahu biasanya merasa agak kecapaian melihat semangat si anak.Kiat bilang "Baiklah, baiklah, itu guk-guk," kita tidak terkesan. "Ayo, duduklah yang manis." Kita tidak terpesona. Kita sudah melihat seekor anjing sebelumnya.
Tampaknya dalam proses pertumbuhan, kita kehilangan kemampuan untuk bertanya tentang dunia dan menganggap dunia itu begini karena memang sudah seharunya begitu. Dan dengan berlaku demikian, kita kehilangan sesuatu yang sangat penting-sesuatu yang oleh para filosof diusahakan untuk dipulihkan. Sebab di suatu tempat di dalam diri kita sendiri, ada sesuatu yang mengatakan pada kita bahwa kehidupan merupakan suatu misteri yang sangat besar. Inilah sesuatu yang pernah kita alami, jauh sebelum kita belajar untuk memikirkan pemikiran itu.
Meskipun pertanyaaan-pertanyaan filosofis itu mengganggu benak kita semua, tidak semua dari kita menjadi filosof. Karena berbagai alasan, kebanyakan orang begitu disibukan dengan permasalahan sehari-hari sehingga keheranan mereka terhadap dunia tersuruk ke belakang.
Bagi anak-anak, dunia dan segala sesuatu di dalamnya itu baru, sesuatu yang membangkitkan keheranan mereka. Tidak demikian halnya bagi orang-orang dewasa. Kebanyakkan orang dewasa menerima dunia sebagai sesuatu yang sudah selayaknya demikian.
Di sinilah tepatnya para filosof itu menjadi tokoh istimewa. Seorang filosof tidak pernah merasa terbiasa dengan dunia. Baginya, dunia selalu tampak tidak masuk akal-membingungkan, bahkan penuh teka-teki. Para filosof dan anak-anak kecil karenanya sama-sama memiliki indra yang penting. Kamu boleh mengatakan bahwa sepanjang hidupnya seorang filosof selalu menjadi seorang anak yang peka.
Jika kamu tidak mengakui dirimu sebagi seorang anak atau pun seorang filosof, maka kamu menjadi begitu terbiasa dengan dunia sehingga dunia itu tidak lagi mengherankanmu. WASPADALAH! kamu berada di atas lapisan es yang tipis dan bersama mereka yang apatis dan acuh tak acuh.

Tuesday, March 11, 2008

kamu SEKSI jika.....

Beberapa hari yang lalu aku main ke tempat temen. Saat asik ngobrol, tiba-tiba temenku bilang: "aku tahu On, kenapa kamu masih jomblo. Ini baca". Ia menyodorkan sebuah majalah wanita. "sekali-kali baca majalah cewek, biar tahu isi kepala mereka!".
dengan malas kubaca halaman yang dimaksud, yang isinya:
Kamu seksi jika:
1. intelektualitasmu tinggi (18%).
2. matamu bagus, menarik, tapi tidak genit (14%).
3. senyummu bikin jantung deg-deggan! (14%).
4. penampilanmu classy (13%).
5. terlihat percaya diri, cool, tapi tidak sok cakep (12%).
6. wajahmu minimal nilainya 7 (11%).
7. punya sense of humor (9%).
8. body-mu tidak kegendutan, dong... (9%).
............aku manggut-manggut, mungkin bener kata temenku, tentang sekali-kali baca majalah cewek biar tahu otak mereka 'N tetang tampangku yang ga masuk kriteria di atas HEHEHE........
"kalau ga percaya, nih ngaca!" temenku menyodorkan kaca spion.
HAHAHHAHAHAAAAAAAAkkkkkKKk.......!!
kami tertawa bersama.

Friday, March 7, 2008

IQ, EQ, dan SQ

(sering kali ketiga istilah di atas mampir di kuping kita. namun, terkadang kita sedikit bingung. berikut sedikit penjelasan yang 'ku salin dari buku "kecerdasan spiritual" oleh Sukidi)
PEMETAAN PARADIGMA KECERDASAN:IQ, EQ, DAN SQ
Kecerdasan Intelektual (IQ)
Selama ini kita hanya diperkenalkan dengan IQ sebagai standar pertama dan utama kecerdasan kita. Semakin tinggi tes IQ kita, pada umumnya kita pun dikatakan memiliki kualitas kecerdasan intelektual yang tinggi, dan kemudian kita dipuja-puji sebagai orang "pintar" dan bahkan "berlian". Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tes IQ kita, semakin rendah pula derajat kecerdasan intelektual kita, dan kemudian kita dicap sebagai orang bodoh.
Cerdas-tidaknya otak kita, sepertinya hanya ditentukan melalui tes kecerdasan yang populer dengan sebutan School Aptitude Test (SAT). Ini mengantar kita menuju dekade-dekade yang oleh Gardner disebut "cara berikir IQ": "bahwa orang itu entah cerdas atau tidak terlahir secara demikian; bahwa tak ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya; dan bahwa tes-tes itu dapat menunjukkan apakah Anda termasuk orang cerdas atau bukan".
Kekhasan cara berpikir IQ terutama terletak pada pemikiran rasional dan logis. IQ memang menjadi fakultas rasional dari manusia. Hal itu misalnya, nampak dari cara berpikir IQ yang cenderung linier, dan merupakan derivasi dari aspek formal, berlogika Aristotelian serta matematis, seperti 2+2=4. Cara berpikir di luar kaidah ini dipandang sebagai tidak baku dan bahkan sering kali dianggap salah.
Diberbagai sekolah dan perguruan tinggi, mahasiswa yang ber-IQ tinggi biasanya menduduki rengking tinggi dansekaligus memperoleh prestasi akademis. Demikian pula dalam dunia kerja; mereka akan segera memperoleh pekerjaan yang menjanjikan selepas dari perguruan tinggi. Apalagi, banyak perusahaan besaar telah lama melakukan semacam "nota kesepakatan" dengan perguruan tinggi bergengsi dalam rangka perekutan lulusan-lulusan terbaik untuk bergabung ke dalam perusahaan.
Mata rantai itulah yang kemudian memperkuat persepsi dan citra dikalangan masyarakat luas bahwa orang yang bre-IQ tinggi akan mempunyai masa depan yang lebih cemerlang dan menjanjikan. Sampai-sampai hal itu merasuk kuat ke dalam ingatan kolektif masyrakat: Ber-IQ tinggi menjamin kesuksesan hidup; sebaliknya, ber-IQ sedang-sedang saja, apalagi rendah, begitu suram masa depanya.
Kecerdasan Emosional (EQ)
Benarkah IQ menjadi kunci kecerdasan untuk meraih masa depan, dan sekaligus satu-satunya parameter kesuksesan hidup?
TIDAK! Inilah jawaban tegas Daniel Goleman. Fakta berbicara lain, dan bahkan berbalik total. Sejak dipublikasikannya EQ tahun 1995, temuan riset Goleman cukup untuk berkesimpulan mengapa orang-prang yang ber-IQ tinggi gagal dan orang yang ber-IQ sedang-sedang saja justru menjadi sukses. Pasti ada faktor lain untuk menjadi cerdas, dan kemudian dipopulerkan Goleman dengan "kecerdasan emosional" (EQ). Demikian kesimpulan Goleman: setinggi-tingginya, IQ hanya menyumbang kira-kira 20 persen bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, sementara yang 80 persen diisi oleh faktor-faktor kecerdasan lain.
Memang, yangsedikit agak aneh dan menjadi pertanyaan bersar adalah: bagaimana membawa kecerdasan pada emosi? Karena, fakta selama ini sering kali berbicara lain: "emosi sering kali membawa kita kepada sikap amarah". Padahal, amarah itu sendiri lazimnya menjerumuskan kita pada sikap tak terpuji.
Siapa pun di antara kita bisa saja marah kepada orang lain, karena marah itu memang mudah. Tetapi, demikian saran bijak fisuf Aristoteles, "marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah".
Sebenarnya, denga paradigma EQ, emosi kita hendak dikenali, disadari, dikelola, dimotivasi, dan bahkan diarahkan pada kecerdasan:
Pertama, melalui pengenalan diri terhadap emosi kita terlebih dahulu. Ajaran filsuf Socrates "kenalilah dirimu" jelas menunjukkan inti kecerdasan emosional pada diri kita.
Kedua, emosi tentu saja tidak cukup sekedar untuk dikenali, tetapi lebih lanjut perlu juga disadari eksistensi kehadirannya dalam mempengaruhi kehidupan emosional kita. Goleman sendiri menggunakan wacana Kesadaran-Diri (self-awareness) untuk memberikan porsi perhatian pikiran kita terhadap situasi dan kondisi emosi.
Dengan menyadari sesadar-sadarnya kehadiran eksistensi emosi ini, kita tak lagi dikuasai oleh emosi, tetapi justru sebaliknya-dan inilah poin Ketiga: kita lebih bisa mengelola, menguasai, dan bahkan mengendalikan emosi kita, yang menurut kearifan orang Yunani kuno diberi nama Sophrosyne, yakni "hati-hati dan cerdas dalam mengatur kehidupan; keseimbangan dan kebijaksanaan emosi yang terkendali". Banyak ajaran agama juga mengajarkan kepada kita agar bisa mengendalikan emosi.
Itulah sebabnya, paradigma EQ yang dikonstruksi Goleman lebih mengacu pada kesadaran diri untuk mengendalikan emosi. Bayangkan, apa yang terjadi jika emosi tak terkendali. konsekuensi negatifnya adalah orang selalu marah-marah. Padahal, sikap marah-marah justru mematikan nalar-itelektual yangsecara otomatis "membunuh" potensi IQ dan EQ sekaligus.
Dalam kontek inilah kita melihat keampuhan EQ dibandingkan dengan IQ. Dalam praktek kerja sehari-hari, misalnya keampuhan EQ ini begitu tampak dan terasa: penuh motivasi dan kesadaran diri, empati, simpati, solidaritas tinggi, dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi kerja. Karena itu seringakali orang yang ber-IQ sedang labih sukses dibanding yang ber-IQ tinggi.
Kecerdasan Spiritual (SQ)
SQ merupakan wacana baru yang masih istimewa dalam blantika pemikiran intelektual. Ahli psikologi Danah Zohar dan Ian Marshall yang mempopulerkan SQ pada awal milenium baru melalui karyanya SQ, Spiritual Inteeigence, The Ultumate Intelligence, mengatakan:" SQ is the necessary foundation for the effective functioning of both IQ and EQ. It is untimate intelligence".
SQ adalah paradigma kecerdasan spiritual. Artinya, segi dan ruang spiritual kita bisa memanarkan cahaya spiritual dalam bentuk kecerdasan spiritual.
Dr. Marsha Sinetar menafsirkan SQ sebagai pemikiran yang terilhami. SQ adalah cahaya, ciuman kehidupan yang membangunkan keindahan tidur kita. SQ membangunka orang-orang dari segala usia, dalam segala situasi.
SQ melibatkan kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Itu berarti mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dalam batin. Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan suatu keadaan kesadaran yang hidup bersama cinta.
dari sudut psikologi memberi tahu kita bahwa ruang spiritual pun memiliki arti kecerdasan. Logika sederhananya: di antara kita bisa saja ada yang tidak cerdas secara spiritual, dengan ekspresi keberagamaannya yang monolitik, eksklusif, dan intoleran, yang sering kali berakibat pada kobaran konflik atas nama agama. Begitu juga sebaliknya, di antara kita bisa juga ada orang yang cerdas secara spiritual sejauh orang itu mengalir dengan penu kesadaran, dengan sikap jujur dan terbuka, inklusif, dan bahkan pluralis dalam beragama di tengah pluralitas agama.
REKONSTRUKSI POLA RELASI DAN STRUKTUR ANTARA IQ, EQ, DAN SQ
Pola relasi ini mengandaikan terjadinya relasi positif antara IQ, EQ, dan SQ, meski tetap mengakui adanya diferensiasi, karena sesungguhnya segi diferensiasi IQ, EQ, dan SQ inilah akan memberikan kontribusi pemetaan struktural antara ketiganya dalam struktur kepribadian kita.
Sadar atau tidak, potensi kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual itu ada dalam keseluruhan diri kita sebagai manusia. IQ berada di wilayah otak (brain) kita, yang karenanya terkait dengan kecerdasan otak, rasio,nalar-intelektual. EQ mengambil wilayah di sekitar emosi diri kita, yang karenanya lebihmengembangkan emosi supaya menjadi cerdas, tidak cenderung marah. Sedangkan SQ mengambil tempat di seputar jiwa, hati (yang merupakan wilayah spirit), yang karenanya dikenal sebagai the soul's intelligence: kecerdasan jiwa, hati, yang menjadi hakikat sejati SQ.
Dari sudut pandang model berpikir, cara berpikir model IQ cenderung seri, sementara EQ bersifat asosiatif, dan SQ lebih bersifat unitif (menyatukan).
Dalam spiritual Islam (Al-Qur'an), IQ dapat dihubungkan dengan kecerdasanakal-pikir ('ql); sementara EQ lebih dihubungkan dengan emosi diri (nafs); dan SQ mengacu pada kecerdasan hati, jiwa, yang menurut terminologi Al-Qur'an disebut dengan qalb.
Dari sudut pandang produk kecerdasan dan kebahagiaan, IQ lebih mengcu pada kebahagiaan dan bahkan kepuasan intelektual-material; sementara EQ lebih mengacu pada kebahagian secara insting-emosional; sedangkan SQ akan menghasilkan kebahagiaan spiritual.