Friday, May 2, 2008

aurat...!

Saya punya sodara yang setelah menikah semakin rajin beribadah. Jarang banget kami ada kesempatan ngobrol, hingga suatu hari ada lesempatan ngobrol dengannya saat dia santai mendengarkan ceramah di radio.
"Kamu sangat beruntung! mendapat istri dari keluarga muslim yang taat". kucoba membuka pembicaraan dan merampas perhatiannya dari suara radio.
"Apa yang engkau tungggu, bukankah banyak wanita yang mendekatimu dan kau tinggal memilih satu di antara mereka". kata-kata yang memojokkan, seakan dia tidak ingin diganggu.
"Wanita yang mana? coba kamu lihat! apa yang menarik dari mereka yang mengubar aurat kepada setiap laki-laki yang melihatnya?!".
Akhirnya dia tertarik dengan pembicaraan kami dan menjawab dengan panjang lebar. "Aku menikahi istriku karena Allah, karena dia wanita yang mampu mengingatkan aku jika aku khilaf. Laki-laki adalah pemimpin yang akan dapat memimpin dengan baik jika ada oposisi (istri) yang baik. Oposisi yang buruk hanya akan mengacaukan segalanya. Wanita di sini telah banyak yang terkontaminasi pemikiran dan budaya wanita barat, dengan alasan HAM, emansipasi dan lain-lain telah membuat mereka sibuk dengan mimpi-mimpinya sehingga lupa akan kodratnya sebagai wanita. Padahal semua orang tahu, bahwa apa yang telah dicapai wanita barat telah menimbulkan kehancuran moral dan bidang-bidang yang lain".
Sangat menarik berbicara tentang lain jenis (wanita), dan berikut ini tulisan yang kusalin dari buku "Astaghfirullah Aurat!" terjemahan dari buku "Al-Mar'ah al-Mutabarrijah wa Astaruha 'ala al-Mujtama'" oleh Abdullah al-Taliyadi:
Tak satu pun wanita di muka bumi ini yang mau dijahili, dilecehkan atau diremehkan kesucian auratnya. Jangankan dinodai, sekedar dilirik dengan nakal dan penuh syahwat saja, setiap wanita yang baik, muslimah yang mulia, niscaya akan segera menghindar, menyelamatkan harga diri auratnya, bahkan termasuk yang paling ekstrem dengan menggunakan cara apa pun!
Itulah fitrah untuk menjaga harga diri. Namun, sayang, dewasa ini justru kaum wanita sendiri (termasuk muslimah) yang lebih sering "memancing" mata-mata liar tak beriman untuk melirik, memelototi dan menikmati auratnya. Lihatlah dandanan para muslimah pun kini tak lagi menjadikan jilbab, baju panjang, dll, sebagai busana yang menyimbolkan keimanan dan penjagaannya pada kehormatan auratnya. Trend kudung gaul, misalnya, yang tak lebih berfungsi sebagai asesoris, layaknya pin atau bros, telah menghilangkan hakekat utama kerudung. Rambut memang dikerudungi, tetapi leher, bahkan belahan dada, cenderung diumbar begitu sajadengan penuh bangga. Belum lagi balutan celana dan kaos yang sangat ketat, yang memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya, kian memyempurnakan pengunbaran auratnya! Lantas, jika karena itu lalu terjadi pelecehan seksual, siapa yang bersalah? Astaghfirulah, Aurat...!
Allah Swt. telah memerintahkan perempuan untuk mengulurkan kerudung hingga kebagian dada untuk melindungi bagian dadanya. Karena bagian dari kebiasaan perempuan masa jahiliyah adalah membuka dada, leher, dan ubun-ubun rambutnya, sehingga Allah memerintahkan mereka untuk menutupinya.
Para penafsir (Ibnu Jizzi, al-Tashil dan Ibnu Katsir) menyatakan, "Para perempuan Arab pada masa jahiliyah menampakan wajah mereka, seperti yang dilakukan oleh para budak perempuan. Hal itu dilakukan guna mengundang kaum laki-laki untuk melihat mereka. Padahal, di kota terdapat pekerja seks yang terdiri atas kaum perempuan di tengah kegelapan malam, baik dari kalangan perempuan merdeka maupun budak, sehingga Allah memerintahkan kepada perempuan muslimah untuk mengulurkan jilbab mereka guna membedakan mereka dengan perempuan jahiliyah dan golongan budak perempuan".
Al-Qanuji mengutip pernyataan Muhammad ibnu Ka'b al-Qardhi yang menyatakan, "ada seorang laki-laki daari kalangan munafik menghadang seorang perempuan mu'minah untuk menyakiti mereka. Ketika dia diperingakan, dia menjawab,"Aku menduga perempuan tersebut budak perempuan'.
Allah mengaharamkan manusia untuk menyakiti perempuan, Dia memerintahkan Nabi-Nya yang mulia agar memfatwakan seruan kepada seluruh umat untuk berpegang teguuh kepada Islam dan ajarannya yang lurus, khususnya dalam persoalan yang penting, yakni persoalan jilbab yang bertujuan menjaga kehormatan perempuan, menjaga kesuciannya, dan menghindarkannya dari berbagai pandangan yang menyakitkan, kata-kata yang melecehkan, dan niat-niat burukyang dilakukan oleh para laki-laki hidung belang. Maka Allah berfirman:"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mu'min:'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka....." (QS. al-Ahzab[33]:59).

No comments: