Wednesday, December 5, 2007

Kesadaran Masyarakat Mengubah Kualitas Air

masih dari "The True Power Of Water" by: Masaru Emoto
Air murni yang baik telah menjadi komoditas yang mahal harganya. Pada abad yang lalu banyak terjadi peperangan untuk memperebutkan sunber panas, yaitu minyak. Sebagian orang memprediksi bahwa abad ini akan terjadi peperangan untuk memperebutkan air. Sepanjang abad 20, abad sumber panas, kita terus mengeksploitasi minyak dalam jumlah besar. Tahun 1900, populasi dunia mencapai 1,5 miliar. Sampai dengan tahun 2000, angka tersebut meningkat menjadi 6 miliar. Secara alami kita butuh energi yang luar biasa banyak untuk mendukung peningkatan populasi ini. Namun, kita terus saja menggunakan batu bara dan minyak bumi, sedangkan racun yang dihasilkan akan mencemari atmosfer bumi, menyebar hingga ke lapisan Hemisphere bagian selatan. Pada akhirnya, air hujan yang sudah tercemar akan turun dan terserap masuk ke dalam bumi.
Siklus air terjadi sekali dalam 30 sampai 40 tahun. Hal ini berarti air hujan yang turun ke bumi 30 tahun yang lalu, akan menjadi air tanah yang kita gunakan untuk minum saat ini. Seiring dengan peningkatan limbah industri yang luar biasa banyak setelah Perang Dunia II, kualitas air menurun dratis. 60 tahun setelah terjadinya perang itu, kita seakan tidak punya pilihan selain meminum air yang sudah tercemar.
Air dengan kualitas baik akan semakin sulit ditemukan, dan peperangan memperebutkan sumber air yang bagus mungkin akan sulit dihindari. Perang ini mungkin saja memicu perang dunia dalam sekala luas. Namun, seberapa petingkah memperebutkan sumber air? Karena jika air memang tidak tercemar, air mungkin sudah mengandung informasi negatif akibat peperangan untuk memperebutkannya. Dalam percobaan yang Masaru Emoto lakukan, mereka menemukan bahwa air tidak dapat membentuk kristal setelah ditunjukkan kata "PERANG".
Gambaran masa mendatang tersebut mungkin terdengar sangat menakutkan. Namun, masih ada harapan. Lingkungan mempunyai kemampuan utuk menyembuhkan dirinya sendiri jika kita bersikap baik terhadapnya dan memberikan perhatian lebih terhadap pencemaran di sekitarnya. Sepanjang percobaan yang dilakukan, kualitas air hujan di Jepang terus meningkat dibandingakan beberapa tahun yang lalu. Dengan kata lain, ketika kualitas air tanah semakin menurun, kualitas air hujan justru semakin baik.
Hal ini disebabkan masyarakat sudah mulai membicarakan masalah lingkungan dan melakukan berbagai usaha yang sebelumnya tidak pernah dilalukan untuk memperbaiki lingkungan. Hasilnya hanya dalam beberapa tahun kondisi udara semakin membaik. Sebelumnya, air hujan yang turun telah tercemar saat melalui udara yang kotor. Tetapi sekarang air hujan menjadi lebih baik sehingga dapat meresap ke dalam tanah tanpa mengalami pencemaran. Keadaan ini merupakan pertanda baik yang harus kita sambut.
Penelitian tentang air memberikan kita alasan untuk lebih serius lagi dalam menangani masalah lingkungan, untuk kebaikan bumi dan generasi yang akan datang. Mari ingat kembali bahwa air yang ditunjukan kata "CINTA dan TERIMA KASIH" akan menyusun kristal yang sangat indah. Air mempersembahkan kepada kita makna yang mengagumkan bahwa KITA SEHARUSNYA MENJALIN HIDUP DENGAN CARA YANG BAIK, SERTA TETAP MENJAGA KESEHATAN PIKIRAN DAN TUBUH KITA.

No comments: