Tuesday, December 4, 2007

kita adalah air

Dalam al-Quran surat al-Anbiya' ayat 30 Allah berfirman, "....Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup...."
Benarkah? mari kita cari jawabannya!
kata-kata di bawah ini bukan dari otak saya tetapi saya salin secara acak dari buku The True Power Of Water by: Dr. Masaru Emoto, tidak ada niat untuk menjiplak hanya ingin berbagi informasi dengan pembaca blog ini.
"the true power of water"
70 persen orang dewasa terediri dari air. karena itu, dalam istilah materi pembentuk, kita adalah air. sebelunya air sangat sulit diteliti. mungkin karena itulah kita tidak dapat memahami orang lain atau diri kita sendiri.
Biasanya kita minum tanpa memperhatikan untuk apa kita minum. kita tahu bahwa air itu pemting guna mempertahankan hidup, tetapi karena hal ini sudah sering kita dengar maka sangat jarang orang menghargai air.
Pendapat dan pendapat yang di bahas dalam buku ini adalah:
  • Seberapa seriuskah Anda memperhatikan karakteristik air?
  • Apakah Anda menyadari bahwa air yang Anda minum mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan hidup Anda?
  • Apakah Anda tahu bahwa kesadaran Anda mampu mengubah air? Jika Anda berterimakasih ke air, kualitas air akan meningkat. Jika Anda menyebut kata yang tidak baik ke air atau mengabaikannya, kualitas air akan buruk.

Setelah melakukan penelitihan selama bertahun-tahun, Dr. Masaru Emoto dan Kazuya Ishibashi mendapatkan kesimpulan bahwa air akan berubah kualitasnya berdasarkan informasi yang dibawanya. Suatu pendapat yang radikal dan mungkin belum dapat diterima oleh ilmu pengetahuan konvensional.

Mereka membekukan air dan mengambil gambar kristalnya yang berbentuk segi enam (heksagona= air heksagonal sangat penting bagi kesehatan karena efek bentuknya. air ini berperan sebagai atioksidan dengan mengikat radikal bebas H+dan OH-). kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok kristal yang indah, kelompok kristal yang gagal, dan kelompok yang tidak membentuk kristal sama sekali. karena itu, kristal air menunjukkan kualitas air yang diteliti.

AIR MAMPU MEMAHAMI KATA-KATA

Kualitas kristal air tidak hanya bergantung pada jenis air, yaitu apakah air itu alami atau dari keran. Air dapat menyusun kristal dalam bentuk yang berbeda-beda bergantung informasi yang diterimanya atau yang mempengaruhinya.

air merespon kata-kata positif dengan membentuk kristal yang indah. Jika air ingin menujukkan perasaan senang, kristalnya akan merekah sepereti bunga. Sebaliknya, jika air diperlihatkan kata-kata negatif, ia tidak akan membentuk kristal

Dari hasil penelitian: air dengan lebel "terima kasih" membentuk kristal heksagonal yang indah, sedang air yang diberi lebel "kamu bodoh" hanya membentuk pecahan-pecahan kristal.

Air akan merespon kata-kata asing dalam bentuk kristal yang SERUPA tetapi tidak sama dengan jika air diperlihatkan akta-kata dalam bahasa Jepang. Air membentuk kristal yang indah terhadap kata-kata bermakna ungkapan terima kasih dalam berbagai bahasa, seperti kata "thank you"(inggris), "deoxie"(Cina), "grazie"(italia), dan "kamusamunida"(korea). Dan kata "cinta dan terima kasih" membuat air membentuk kristal yang sangat indah.

Air kiranya benar-benar dapat memahami maksud dari kata-kata yang diperlihatkan-dalam hal ini, air merasakan adanya rasa terima kasih-dan kemudian membawa informasi yang diterimanya ke dalam dirinya. Air mengenali kata tidak hanya sebagai sebuah desain sederhana, tetapi air dapat memahami makna kata tersebut. Saat air sadar bahwa kata yang diperlihatkan membawa informasi yang baik maka air akan membentuk kristal. Mungkin juga air dapat merasakan perasaan orang yang menulis kata tersebut.

KITA ADALAH AIR

Kualitas air dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk, bergantung pada informasi yang diterimanya. Manusia pun dipengaruhi oleh informasi yang kita terima karna 70% tbuh manusia adalah AIR.

Pada konsep terbentuknya manusia, telur yang dibuahi 96%-nya adalah air. Setelah lahir, 80% tubuh seorang bayi adalah air. Semakin tubuh manusia berkembang, persentase air berkurang dan menetap sampai batas 70% ketika manusia mencapai dewasa. Dengan kata lain, selama ini kita hidup sebagai air. Jadi, sebenarnya manusia adalah air.

Kita juga dapat mengatakan bahwa awal kehidupan dimulai dari air dan berakhir dengan air. Fetus yang berkembang dalam rahim seorang ibu menggambarkan proses evolusi diri kita-yang berasal dari "laut" hingga terbetuk manusia. Cairan amnion dalam kandungan ibu mempunyai komponen yang mirip dengan komponen yang ada pada air laut. Selanjutnya, fetus menunggu waktu kelahirannya dalam "lautan" di dalam rahim ibu dengan bernafas melalui plasenta.

Karena kualitas air bergantung pada informasi yang diterimanya, konsekuensi logisnya adalah manusia-sebagai makhlik yang sebagian besar terbentuk dari air-sudah seharusnya diberikan informasi yang baik. Jika kita melakukan hal ini, pikiran dan tubuh kita akan menjadi sehat. Dipihak lain, jika kita menerima informasi yang buruk, kita akan merasakan sakit. Dan dengan mengonsumsi air yang baik, kita dapat mempertahankan kesehatan.

No comments: